Manajer Perseru Kilion Imbiri menyebut kekurangan Marora hanya fasilitas lampu yang membuat stadion di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, itu tidak bisa menggelar laga pada malam hari.
"Kami tetap bermain kandang di Stadion Marora. Namun kami mengusulkan agar pertandingannya digelar sore hari. Kami sudah menyampaikan ini kepada pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono dan semoga dipertimbangkan," ujar Kilion usai mengikuti rapat manajer Liga 1/2018 di Jakarta, Kamis.
Dia melanjutkan, agar bisa dipakai untuk bertanding pada malam hari, pihaknya akan menambah jumlah daya pancar (lux) lampu stadion menjadi 1.200 lux.
Caranya, lampu-lampu yang sudah ada akan ditambah dengan lampu yang dipesan dari China. Diharapkan proses itu selesai sekira bulan puasa atau medio Mei-Juni 2018.
"Ini mengantisipasi pertandingan malam hari di bulan Ramadhan," tutur Kilion.
Baca juga: Perseru agendakan dua uji coba
Baca juga: Perseru lolos dari degradasi usai kalahkan Persib 2-0
Sementara Direktur Operasional PT LIB Tigorshalom Boboy menyatakan Stadion Marora menjadi satu-satunya stadion yang belum memenuhi kelayakan PT LIB untuk Liga 1 2018.
Berbeda dengan pihak Perseru yang mengatakan kekurangan Marora hanya pada lampu, PT LIB menyebut selain lampu, ruang ganti stadion itu juga masih bermasalah.
Hal itu yang membuat PT LIB berat menyetujui Marora tetap menjadi kandang Perseru di Liga 1.
"Permintaan Perseru Serui untuk tetap bermarkas di sana sebenarnya secara tak langsung ditolak saat rapat manajer tadi kecuali mereka bisa membuktikan kalau memang ada perbaikan," tutur Tigor.
Adapun selain tentang stadion, rapat manajer tim Liga 1 2018 yang digelar hari ini, Kamis (15/3), juga membahas subsidi, jadwal kompetisi dan regulasi Liga 1 2018.
Sebagai informasi, Liga 1 2018 mulai berlangsung pada Jumat (23/3) dan dijadwalkan selesai pada 9 Desember 2018.
Laga pembuka Liga 1 mempertandingkan juara Piala Presiden 2018 Persija Jakarta melawan juara Liga 1 2017 Bhayangkara FC dan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018