Jakarta (ANTARA News) - Putri mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, adalah sasaran sebenarnya dari serangan gas saraf yang membuat bapak dan anak itu tengah berjuang melawan maut di Inggris saat ini, kata keponakan sang agen ganda seperti dikutip tabloid Inggris The Sun.

Si keponakan bernama Victoria Skripal itu menyatakan bahwa Yulia, perempuan berusia 33 tahun yang menjadi anak perempuan Skripal, bertengkar hebat dengan ibu dari kekasihnya setelah sang kekasih menyatakan akan berumah tangga dengan Yulia.

Kini keluarga Skripal mengambinghitamkan calon ibu mertua Yulia itu setelah perempuan ini mengaku sebagai pejabat tinggi keamanan Rusia.

Si ibu yang tidak disebutkan namanya itu disebut-sebut marah karena putranya akan menikahi perempuan yang menjadi anak dari seorang laki-laki yang telah mengkhianati 300 agen Rusia.

Sumber-sumber yang dekat dengan keluarga Skripal mengungkapkan bahwa si ibu melancarkan siasat busuk di Salisbury untuk mencegah putranya menjadi calon pengkhianat negaranya.

Victoria (45) yang berasal dari Yaroslavl di timur laut Moskow berkata, "Menurut saya serangan gas saraf itu tidak ditujukan kepada Paman Sergei, melainkan kepada putrinya. Si ibu tidak menerima Yulia dan menganggap jika Yulia anak dari seorang pengkhianat, maka perempuan itu sendiri akan mengkhianati negaranya."

Victoria menambahkan, "Metodenya seperti umum terjadi pada perempuan. Perempuan suka racun karena menganggapnya sebagai cara elok untuk membalas dendam."

Victoria menegaskan pamannnya tidak punya musuh. "Ketika dia pindah ke Inggris, semua sahabatnya mengunjungi dia. Dia orang terpandang."

Baca juga: Ultimatum tak digubris, Inggris usir 23 diplomat Rusia dan Rusia bersumpah akan balas tindakan Inggris


Pewarta: SYSTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018