Depok (ANTARA News) - Pihak sekolah dan Yayasan Ar-Ridho kurang peduli dengan korban yang meninggal akibat kecelakaan yang terjadi di Kampung Hanjawar Desa Ciloto Kecamatan Cipanas, Sabtu, sekitar pukul 10.30 WIB. "Hingga kini (pemakaman selesai), belum ada pihak sekolah ataupun yayasan yang datang ke sini," kata Dede Alin (47), orang tua dari Desi Ariyanto (16) yang tewas dalam kecelakaan rombongan SMP Ar-Ridho, ketika ditemui di rumahnya di Kalimulya, Depok, Minggu. Rumah Dede, terletak hanya sekitar 50 meter di belakang SMP Ar-Ridho. Namun pihak sekolah dan yayasan belum mendatangi rumah Dede. Desi dimakamkan di pemakaman keluarga yang letaknya sekitar 20 meter dari rumahnya. Dede mengharapkan pihak sekolah dan yayasan peduli dengan para korban. "Ini kan kegiatan sekolah seharusnya mereka lebih peduli," harapnya. Ia menuturkan anaknya terpaksa ikut dalam acara perpisahan SMP Ar-Ridho tersebut, karena jika tidak ikut juga harus membayar setengah (Rp40.000) dari biaya perpisahan (Rp80.000) tersebut. "Namun karena anak saya jadi panitia jadi bayarnya setengah saja sudah bisa ikut," kata dia. Dede mengatakan, biaya perpisahan tersebut sangat memberatkan dirinya. "Saya hanya sopir bahan bangunan yang penghasilannya tidak menentu, biaya sebesar itu sangat memberatkan," ujarnya. Mengenai dana bantuan sebesar Rp500.000 dari Yayasan Ar-Ridho sebagai uang duka, Dede mengatakan, belum ada uang yang diterimanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007