Jakarta (ANTARA News) - Konsumsi sumber serat seperti sayuran dan buah yang tidak mencukupi bisa berujung pada masalah kesehatan, salah satunya hemoroid atau wasir.

"Hemoroid atau bahasa awamnya wasir, ambeien itu keadaan pelebaran pembuluh darah vena. Kenapa bisa terjadi? Salah satunya karena gaya hidup. Enggak mau makan sayur, lalu buang air besar keras," ujar spesialis bedah dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr. Franky Mainza Zulkarnain, Sp.B di Jakarta, Kamis.

Selain itu, konsumsi makanan pedas (cabai) tak terkendali juga bisa menjadi faktor risiko seseorang terkena wasir.

"Panas cabai membuat pergerakan usus lebih cepat sehingga tekanan meningkat, membuat pelebaran pembuluh darah vena," tutur Franky.

Faktor risiko lain munculnya wasir yakni kehamilan, terlalu lama berjongkok atau duduk di toilet dan usia lanjut.

"Lalu kehamilan pada ibu. Semakin besar bayi tekanan ke bawah semakin besar, aliran balik vena terganggu. Faktor lainnya sembelit, terlalu lama jongkok dan lanjut usia. Pada lansia pergerakan usus sudah enggak bagus," kata Franky.

Wasir muncul dengan tanda awal antara lain feses yang berdarah atau berwarna merah terang, gatal atau iritasi, nyeri pada anus, serta pembengkakan di sekitar anus.

"Buang air besar (BAB) berdarah bisa macam-macam alasannya, bisa wasir, tumor atau perlukaan. Lalu, gatal atau iritasi karena faktor kelembapan, nyeri pada daerah anus, ada benjolan yang teraba atau tidak di sekitar anus," papar Franky.

Dia menyarankan agar konsumsi serat harian terpenuhi, mengurangi durasi berjongkok atau duduk saat buang air besar, mengendalikan asupan makanan pedas dan mengusahakan memiliki berat badan normal, demi mencegah wasir datang.

"Cara cegahnya mudah. Yang penting BAB enggak keras, banyak makan serat. Untuk yang gemuk, diet. Kegemukan menyebabkan tekanan di perut. Lalu, di kamar mandi jangan lama-lama, duduk jangan lama-lama. Setengah jam sekali coba berdiri," saran dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018