Jakarta (ANTARA News) - Sejatinya latihan tertutup tidak bisa disaksikan oleh pihak lain, termasuk media, kecuali anggota tim yang bersangkutan. Berbeda dengan latihan tertutup yang dilakukan oleh tim nasional Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu sore.
Pihak penyelenggara mati-matian melarang semua juru tulis, foto, dan kamera yang ingin mengintip ke lapangan, tetapi banyak orang lain yang tampak tidak berkepentingan bisa menyaksikan tim asuhan Ivan Kolev itu berlatih.
Para wartawan ngotot untuk masuk karena dalam jadwal yang dibagikan oleh panitia Piala Asia, tidak dituliskan latihan tersebut adalah latihan tertutup.
Panitia kemudian menjelaskan latihan tertutup tersebut adalah permintaan dari manajemen tim Indonesia.
Akan tetapi, ketika Ponaryo Astaman dan kawan-kawan meninggalkan lapangan menggunakan bus, serombongan penonton yang mengenakan seragam merah-putih juga keluar dari lapangan.
"Kami adalah kelompok suporter Indonesia, kami berhak menyaksikan tim nasional latihan," teriak salah seorang anggota rombongan tersebut ketika para wartawan mempertanyakan mengapa mereka diperbolehkan masuk ke lapangan.
Petugas keamanan yang menjaga gerbang pun hanya mengangkat bahu ketika ditanya mengapa mereka bisa masuk dan menyaksikan latihan hingga akhir.
"Dasar panitia tidak konsisten. Kalau tidak ada yang boleh masuk, ya semua tidak boleh masuk. Lain kali kita menyamar jadi suporter saja," sungut seorang wartawan satu harian di Jakarta. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007