Denpasar (ANTARA News) - Wisatawan di Bali, terutama dari Australia dan Eropa, mulai tertarik mengikuti pelatihan meditasi di Anand Krishna Centre di kawasan Mertasari, Sunset Road, Kuta. "Kami membuka pintu lebar-lebar untuk siapa saja yang berminat mengikuti berbagai program pelatihan meditasi, bahkan beberapa wisatawan dari Australia dan Eropa juga bergabung," kata Ketua Anand Krishna Centre Denpasar di Mertasri, Kuta, Sri Aryana, kepada ANTARA News, Minggu. Di Padepokan Anand Krishna Mertasari yang dibuka sejak setahun lalu itu diselenggarakan program Seni Memberdayakan Diri-1 yang merupakan meditasi untuk manajemen stres, sebagai pelatihan dasar. Manajemen stres mencakup lima modul, yakni teknik rileksasi dan pernapasan, membudayakan emosi dan pembersihan aura, membudayakan suara dan terapi membebaskan diri dari rasa takut/cemas, membudayakan penglihatan, mengembangkan kasih dan intuisi, serta membudayakan pikiran dan peningkatan kesadaran. Program Neo Kundalini Yoga atau latihan untuk peningkatan kesadaran/pembangkitan diri, yang bertujuan mencairkan karat emosi yang terpendam dan pikiran liar yang merintangi tujuan mencapai tingkat kesadaran tertinggi. Latihan yang dipraktekkan dari tradisi yoga ini akan menuntun ke tujuh etape pengembangan chakra atau simpul aura, melalui Vyayam atau latihan pemanasan, pranayama (latihan pernapasan) dan asana atau postur yoga. Tahapan berikutnya yakni program Seni Memberdayakan Diri-2 yang merupakan meditasi peningkatan kesadaran, terdiri tiga paket program, meliputi self exploration atau neo sufi meditaion, self transformation/neo kundalini meditation dan self annihilation/neo millennium meditation. Menurut Sri Aryana, saat ini setiap program diikuti antara 40-50 orang dari berbagai kalangan, baik yang karena alasan latar belakang stres maupun tertarik setelah membaca buku-buku karya Anand Krishna. Sejak tahun 1998, katanya, telah terbentuk komunitas pembaca buku karya Anand Krishna, dengan melakukan berbagai pertemuan/ diskusi, hingga kemudian tahun 2003 terbentuk Forum Kebangkitan JIwa (FKJ). FKJ Bali dibantu oleh Anand Ashram dan FKJ Jakarta melakukan beberapa kali pelatihan "Mengajar Tanpa Dihajar Stress" (MTDS) bagi para pendidik. Selain itu juga menggelar pelatihan Berkarya Tanpa Beban Stress (BTBS) bagi para pegawai berbagai profesi. Kemudian program The Torchbearers (pembawa obor perdamaian) dan Pesta Rakyat bagi kelompok muda-mudi lintas agama. Seminggu sekali diadakan doa bersama untuk mengubah paradigma "ground zero" menjadi "ground for peace, love & harmony" di Legian. Setiap dua minggu , juga diadakan pesta rakyat di Lapangan Puputan Badung. Acara ini adalah salah satu "gerakan budaya" yang digagas tokoh spiritualis Anand Krishna yang telah menerbitkan lebih dari 100 buku spiritual. Sri Aryana berharap berbagai program tersebut dapat membantu masyarakat dan juga wisatawan asing yang berminat, guna lebih mampu menyikapi kondisi kehidupan yang membuat tidak adanya keseimbangan antara keinginan, kemampuan dan tuntutan keadaan belakangan ini. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007