Jakarta (ANTARA News) - Pemain tunggal putri Indonesia menjalani laga sengit dalam putaran pertama All England 2018 setelah bangkit dari kekalahan pada awal laga untuk mencuri satu jatah putaran dua.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dalam lamannya, menyebutkan Fitriani berjuang sengit melawan wakil Malaysia Soniia Cheah di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris Rabu malam waktu setempat.
Sempat tertinggal 3-4 pada gim pertama, Fitri menjauhi wakil Malaysia itu dengan 7-4 dan terus memimpin sampai 11-9. Cheah lalu menyempitkan jarak pada kedudukan 12-11, namun Fitriani tak tinggal diam untuk menyamakan kedudukan.
Setelah imbang 14-14, Cheah mencetak empat angka tanpa balas sehingga kedudukan berubah 18-14. Tapi Fitriani pantang menyerah, tetapi akhirnya harus merelakan gim ini dengan 16-21.
Cheah mendapat angin segar pada awal gim kedua dengan melesat 10-1. Fitriani sempat menambah satu poin, namun Cheah tak memberi kesempatan sampai unggul 11-2.
Baca juga: Marcus/Kevin ke babak kedua All England usai lewati "perang saudara"
Mental baja Fitriani kembali terlihat dengan perlahan mendekati Cheah. Wakil Indonesia berperingkat 37 dunia ini secara menakjubkan bisa memperkecil selisih poin menjadi tiga angka pada kedudukan 11-14, bahkan dari tertinggal 13-18 berhasil mengubahnya menjadi 18-18. Pemain asal Garut, Jawa Barat ini akhirnya dengan luar biasa merebut gim ini 21-18 untuk memaksa gim ketiga dimainkan.
Pada gim ketiga, usai imbang 2-2, Fitri langsung melesat meninggalkan Cheah 5-2, 8-3. Kemudian, pukulan netting Fitriani yang gagal diantisipasi lawan membuat wakil Indonesia itu unggul 11-4. Pemain berusia 19 tahun itu semakin tak tertahankan dan akhirnya merampas gim penentu ini dengan 21-9.
Fitri kini menyamakan catatan pertemuannya dengan Cheah menjadi 1-1.
Pada putaran dua, dia akan menghadapi pemenang pertandingan Line Hojmark Kjaersfeldt (Denmark) melawan Kim Hyo Min (Korea Selatan).
Baca juga: Tontowi/Liliyana hadapi juniornya pada putaran dua All England
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018