Canonsburg, Pennsylvania/Washington (ANTARA News) - Partai Republik mesti berhati-hati setelah Partai Demokrat mengklaim menang dalam Pemilu legislatif Pennsylvania yang disebut sebagai referendum atas kinerja Presiden Amerika Serikat Donald Trump, meskipun perhitungan suara sangat ketat sehingga terlalu tipis untuk disebut siapa pemenang pastinya.
Dianggap sebagai isyarat menyeramkan untuk Trump delapan bulan sebelum Pemilu Sela nanti, wakil Demokrat dari kubu moderat Conor Lamb memimpin perolehan suara atas wakil Republik Rick Saccone dalam perebutan kursi Dewan Perwakilan Rakyat AS. Hasil final perhitungan suara baru keluar esok Jumat.
Pemilu di daerah ini menjadi batu ujiang bagi Republik di mana di daerah ini Trump menang dengan marjin hampir 20 persen pada Pemilihan Presiden 2016. Trump bahkan turut mengampanyekan Saccone yang pada awal kampanye sempat melampaui Lamb.
Ketua DPR yang juga tetua Republik, Paul Ryan, langsung menyebut hasil awal Pemilu legislatif Pennsylvania sebagai lonceng peringatan saat bertemu dengan para anggota DPR dari kubu Republik. Ryan menyeru rekan-rekannya untuk berbuat lebih lagi dalam reformasi pajak yang sudah disetujui Kongres dan ditandatangani Trump.
Berdasarkan hitungan tidak resmi, Lamb melampaui Saccone dengan selisih suara 627 sehingga Lamb menguasai 49,8 persen suara, sedangkan Saccone 49,6 persen.
Republik menyatakan belum mau mengakui kekalahan itu dan tidak akan mengesampingkan penghitungan ulang, demikian Reuters.
Pewarta: SYSTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018