Kairo (ANTARA News) - Delegasi keamanan Mesir, yang meninggalkan Jalur Gaza bulan lalu setelah kelompok Hamas menguasai daerah itu akan kembali ke sana pekan depan, kata para pejabat Arab yang dikutip sebuah suratkabar. "Delegasi itu akan kembali ke Gaza pekan depan, dengan tujuan membuka kembali saluran komunikasi antara para pemimpin Hamas di Gaza dan Fatah di Tepi Barat," kata Asisten Sekjen Liga Arab Mohammed Sobeih kepada suratkabar Mesir Al Gomhuria. Sobeih, yang mengepalai arsip Palestina di Liga Arab, mengatakan delegasi itu akan mempersiapkan landasan kerja bagi pemulaian kembali perundingan antar faksi Palestina di Kairo. "Mesir menerima jaminan dari semua pihak bahwa mereka akan bekerjasama dengan delegasi itu," kata Asisten Menlu Hani Khalaaf kepada suratkabar itu dan menambahkan "persiapan-persiapan sedang dilakukan bagi pertemuan segera antara kedua gerakan itu." Satu delegasi keamanan tetap berpangkalan di Jalur Gaza dan menengahi sejumlah perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan kelompok Fatah pimpinan Presiden Mahmud Abbas sampai 15 Juni ketika Hamas menguasai pangkalan-pangkalan keamanan Fatah di Gaza dalam sepekan pertempuran yang menewaskan lebih dari 110 orang. Bentrokan senjata di wilayah-wilayah Palestina terjadi segera setelah Mesir melakukan serangkaian perundingan dengan faksi-faksi Palestina di Kairo, dalam usaha untuk memperkuat perjanjian gencatan senjata Mei antara kedua pihak yang bertikai. Kedua faksi itu membentuk satu pemerintah persatuan yang berumur pendek setelah mencapai satu persetujuan Februari lalu untuk menggantikan kabinet Hamas yang diboikot internasional. Hamas mengalahkan Fatah dalam pemilu tahun 2006, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007