Banten (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya penyadapan data seperti yang diduga terjadi kepada nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) di Kediri, Jawa Timur.
"Itu akan kami perbaiki ke depannya, banyak pelajaran yang dipetik. Ya harus hati-hati," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, ditemui usai peresmian bank wakaf mikro di Banten, Rabu.
Ia mengatakan bahwa kasus-kasus menyangkut kehilangan uang nasabah seperti yang terjadi di Kediri tersebut memang sering terjadi.
"Hal-hal kecil seperti itu sering terjadi," kata Wimboh.
Sebelumnya, sejumlah nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) di Kabupaten Kediri mengadukan adanya pengurangan saldo rekening. Padahal, nasabah yang bersangkutan merasa tidak melakukan transaksi.
Para nasabah berharap ada penjelasan secara resmi dari pihak bank terkait dengan kejadian tersebut, terlebih lagi kejadian itu tidak hanya menimpa satu orang.
Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi akan melakukan penyelidikan terkait dengan saldo nasabah yang berkurang secara misterius.
Ia menilai dugaan sementara berkurangnya saldo nasabah tersebut akibat "skimming" atau penyadapan data nasabah.
Baca juga: Polisi usut kasus saldo nasabah BRI berkurang secara misterius
Baca juga: Nasabah BRI di Kediri laporkan saldonya berkurang misterius
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018