Jakarta (ANTARA News) - Tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengundang tim ahli perusahaan bus Mercedes yang memproduksi bus Limas menyusul kecelakaan di jembatan Cikundul, Kampung Hanjawar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (7/7). "Tim ahli dari Mercedes akan kita panggil besok untuk ikut melakukan pengecekan kondisi bus," kata Juru Bicara KNKT, JA Barata, di Jakarta, Minggu. Tim ini, menurut Barata, diperkirakan tiba di lokasi Senin pagi dan dijadwalkan langsung melakukan pengecekan kondisi bus bersama tim KNKT. "Laporan awal dari tim KNKT sudah kami buat berupa kumpulan fakta-fakta di lapangan, tapi belum pada analisis karena masih menunggu tim Mercedes," katanya. Ia mengatakan tim KNKT telah meluncur ke lokasi kejadian sejak Sabtu malam (7/7) dan memastikan bahwa kondisi dan posisi bus tidak berpindah demi kepentingan penyelidikan. "Sejak Sabtu telah kami kumpulkan fakta-fakta di lapangan terkait kondisi bus, terutama pada titik-titik yang dicurigai menjadi penyebab terjadinya kecelakaan," ujarnya. Beberapa fakta yang dikumpulkan tim KNKT diantaranya kondisi kemiringan jalan, prasarana yang ada di lokasi, serta meneliti kondisi ban, roda, dan memeriksa rem. "Kita tidak bisa gegabah lantas menyimpulkan penyebab kecelakaan ini, tapi KNKT akan tetap meneliti secara keseluruhan hingga tuntas," lanjutnya. Kecelakaan bus Limas dengan nomor polisi B 7919 PW menewaskan sedikitnya 15 orang dan menyebabkan 49 orang luka-luka. KNKT dapat turun langsung melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan karena beberapa hal, yakni mempunyai dampak secara nasional yang melibatkan figur publik, menimbulkan korban jiwa minimal delapan orang, tidak ada korban tetapi merusak prasarana secara signifikan, kecelakaan berulang-ulang di lokasi yang sama, dan kecelakaan memiliki pola yang sama. "Kalau saya lihat dari data-data yang ada, di lokasi tersebut sudah tiga kali terjadi kecelakaan. Karena itu tim KNKT akan melakukan penyelidikan hingga tuntas sehingga diharapkan tidak lagi terjadi kecelakaan," demikian Barata. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007