Penutupan objek wisata di gunung setingi 2.329 meter di atas permukaan laut itu dilakukan berdasarkan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo dan Sabha Pandita Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger.
"Kegiatan wisata Gunung Bromo ditutup secara total mulai Sabtu (17/3) hingga Minggu (18/3) untuk menghormati umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kenedie dalam pengumuman penutupan Gunung Bromo yang diterima Antara di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
"Jalur menuju Gunung Bromo dari arah Probolinggo ditutup di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, sedangkan dari arah Pasuruan ditutup di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, dan dari arah Malang dan Lumajang ditutup di Blok Jemplang," katanya.
Penutupan tersebut dimulai dari pintu masuk di Desa Ngadas, Desa Wonokitri, dan Blok Jemplang, sampai area lautan pasir dengan radius delapan kilometer dari puncak gunung yang berada di wilayah kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang itu.
Kepala Sub-Bagian Data, Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan penutupan Gunung Bromo dilakukan untuk menjaga suasana khidmat perayaan Nyepi suku Tengger yang beragama Hindu di sekitar Gunung Bromo.
Berdasarkan data Balai Besar TNBTS wisatawan yang mengunjungi Gunung Bromo selama 2017 sebanyak 647.463 orang, dari dalam mau pun luar negeri, dan selama Januari hingga Februari 2018 jumlahnya 66.609 wisatawan.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018