Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada pekan depan diperkirakan masih berpeluang naik, terdorong oleh sentimen individu saham. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, mengatakan pada ANTARA, Minggu, indeks BEJ pekan depan masih ada peluang naik, terdorong rencana aksi korporat, seperti Antam yang akan stock split dan Telkom yang akan membagi dividen. Menurut Alfian, rencana aksi korporat ini masih akan menjadi sentimen pasar, selain dari faktor makro ekonomi Indonesia yang masih positif. Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) karena angka inflasi yang masih terkendali (0,23 persen (MoM) dan 5,77 persen (YoY) juga masih menjadi pendorong indeks BEJ. Ia juga mengatakan para pelaku pasar juga masih menunggu laporan keuangan kuartal kedua 2007 beberapa saham ungulan."Saham unggulan yang memiliki fundamental bagus akan menjadi perhatian para pelaku pasar," tambahnya. Ia juga mengemukakan bahwa indeks BEJ juga masih akan dipengaruhi oleh keadaan eksternal, yakni pergerakan saham di bursa global dan regional. Selama pekan ini, IHSG ditutup turun 87,773 poin atau 4,1 persen mejadi 2.227,051, sedangkan indeks LQ45 mengalami penurunan 20,082 poin atau 4,54 persen ke level 462,206. Naiknya indeks pada pekan ini lebih disebabkan faktor keputusan BI yang menurunkan BI rate dan hasil inflasi Juni 2007 yang masih terkendali. Selain itu faktor menguatnya bursa regional dan bursa AS yang beberapa kali mencatat rekor tertinggi juga diikuti oleh perdagangan saham di BEJ yang juga mencatatkan rekor dan membentuk level psikologis baru di atas 2.200. (*)
Copyright © ANTARA 2007