Pasuruan (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir melakukan silaturahim ke KH Mas Subadar Pimpinan Pondok Pesantren Besuk Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kemarin. Silaturahim yang diantar Ketua Umum GP Ansor Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu, juga dilakukan ke KH Idris Chamid di Pondok Pesantren Salafiyah Kebonsari, Kota Pasuruan, dan KH Mutawakil Alallah di Pondok Pesantren Salafiyah Sukorejo, Situbondo. Saat bersilaturahim dengan KH Mas Subadar yang terbuka bagi wartawan, berlangsung cukup akrab. Soetrisno Bachir dikenalkan Gus Ipul ke KH Mas Subadar sebagai kader "blasteran" NU-Muhammadaiyah dari nasab (keturuanan) orang tuanya. Silaturahim kemudian menjadi penuh canda tawa, karena kebetulan Soetrisno Bachir didampingi kader PAN Dr Diidiek J. Rachbini yang berasal dari Madura. Komunikasi antara KH Mas Subadar dengan Didiek pun berpindah menggunakan bahasa Madura. Sedangkan Gus Ipul mengembangkan "joke-joke" Madura yang mengundang tawa yang hadir adalam silaturahim di ruang tamu rumah KH Mas Subadar tersebut. Gus Ipul mengungkapkan, kedatangannya mengantar Soetrisno Bachir ke KH Mas Subadar sebatas mengembangkan tali silaturahim. "Kalau silaturahimnya sudah baik, maka yang lainnya akan lancar," katanya. Soetrisno Bachir yang ditemui usai silaturahim menjelaskan, kegiatan yang dilakukannya ke para kiai NU di Jawa Timur adalah untuk menganalkan dirinya yang merupakan kadaer "blasteran" NU-Muhammadiyah. "Yang bisa menjelaskan hal tersebut tentu Gus Ipul, makanya saya minta bantuan Gus Ipul mengantar ke para kiai NU di Jawa Timur," ucapnya. Dari sisi politik, lanjut Soetrisno, dalam silturahim dengan para kiai NU serta para nahdliyin dimanfaatkan untuk mengenalkan PAN sebagai partai yang terbuka bagi komponen bangsa. "Hal ini kami lakukan, karena selama ini PAN terkonotasi identik dengan Partainya Muhammadiyah. Padahal, PAN adalah partai terbuka bagi seluruh komponen bangsa," paparnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007