Shuran, Pakistan (ANTARA News) - Presiden Pakistan, Pervez Musharraf, hari Sabtu meminta kepada kelompok yang terkepung di suatu masjid di Islamabad, untuk menyerahkan diri agar tidak terancam tewas. Pernyataan Musharraf tersebut merupakan pernyataan pertamanya kepada masyarakat setelah lima hari perseteruan pasukan pemerintah dengan kelompok tersebut. "Mereka seharusnya tidak terus-terusan bertahan, mereka harus menyerahkan diri dan menyerahkan senjata, jika tidak, mereka terancam tewas," kata Musharraf kepada wartawan dalam kunjungan ke provinsi Baluchistan yang dilanda oleh banjir. "Pemerintah memiliki cukup kekuasaan dan tidak ada yang dapat menghalanginya. Kepedulian kami kami adalah demi anak-anak dan wanita, dan kami sudah menunjukkan banyak kesabaran serta menahan diri," tambah dia. Ratusan santri garis keras serta puluhan anggota militan sejak hari Selasa bertahan di Mesjid Merah di ibukota Pakistan, Islamabad. Konfrontasi berdarah tersebut telah menyebabkan sedikit-dikitnya 19 orang meninggal. Pemerintah mengatakan bahwa puluhan wanita dan anak-anak masih berada di dalam mesjid tersebut dan dijadikan sebagai tameng hidup. Musharraf mengatakan 1.300 orang telah menyerah, karena itu mereka yang masih bertahan sebaiknya segera mengikuti langkah rekannya yang sudah menyerah. Musharraf mengemukakan para pengikut masjid tersebut telah mempermalukan pemerintahan Pakistan di luar negeri. Musharraf adalah seorang penguasa militer dan sekutu utama AS dalam perang melawan terorisme. "Mereka telah menjelekkan agama Islam, mereka telah menjelekkan Pakistan, mereka telah mempermalukan Pakistan secara internasional," tambah dia kepada AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007