Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, menyebutkan TNI Manunggal Membangun Desa salah satu solusi mewujudkan ketahanan nasional.
"Ini juga merupakan komitmen pengabdian TNI kepada rakyat Indonesia dalam mengimplementasikan jati dirinya sebagai tentara profesional, tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional, sesuai dengan Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI," kata dia saat pembukaan Rakornis TMMD Ke-101 yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di Jakarta Barat, Selasa.
Oleh karena itu, harap dia, TMMD jangan dianggap hanya berjalan biasa-biasa saja namun sebagai kegiatan luar biasa yang memerlukan upaya terobosan dan dukungan dari seluruh komponen bangsa yang sinergi dan solid, serta terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan terkini dan kebutuhan masyarakat.
"Makanya, TNI AD tidak ragu-ragu untuk mengalokasikan dana pengerahan pasukan berikut peralatannya yang tergelar di seluruh pelosok Indonesia," katanya.
Hal itu salah satu peran TNI AD untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia dari pinggiran dan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Kerja, dan Indonesia Sejahtera.
Mulyono yang sekaligus PJO TMMD itu mengatakan, untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia maka beberapa kegiatan TMMD juga diarahkan pada sektor pendidikan.
Kegiatan sektor pendidikan itu, baik dalam rangka mendukung kelancaran penyelenggaraan pendidikan maupun meningkatkan kekebalan atau imunitas kepada generasi muda terhadap dampak globalisasi dan perang proksi.
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama ini, di antaranya perbaikan fasilitas dan bangunan sekolah, penyuluhan keagamaan, kesehatan, dan hukum, serta pembekalan wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara oleh seluruh jajaran TNI AD kepada generasi muda, baik secara formal dan nonformal.
Ia menambahkan rakornis untuk mengoordinasikan dan menyamakan serta memadukan visi, misi, persepsi, dan arah kebijakan pelaksanaan TMMD Ke-101 seluruh instansi yang terkait.
Hakikat program TMMD adalah wujud pelestarian nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu gotong royong dalam pembangunan masyarakat.
Berbagai sasaran, katanya, yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, seperti fasilitas umum dan sosial, sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana, pengobatan massal dan berbagai kegiatan bakti sosial lainnya.
Mulyono juga berpesan kepada para peserta agar menyimak dan mencermati setiap materi yang diberikan oleh penceramah.
"Tanyakan dan diskusikan hal-hal krusial yang diperkirakan akan menghambat pelaksanaan TMMD, kemudian rumuskan alternatif solusinya secara komprehensif," tuturnya.
Agar pelaksanaan program TMMD Ke-101 TA 2018 dapat berjalan dengan baik, pada Rakornis TMMD kali ini para peserta akan dibekali materi dari beberapa narasumber, antara Iain Sekjen Kemendikbud RI, Deputi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, dan perwakilan Mabes Polri.
Pelaksanaan TMMD Ke-101 TA 2018 selama 30 hari, dimulai pada 28 Maret sampai dengan 26 April 2018 di 50 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Jumlah personel yang terlibat sekitar 7.500 orang terdiri atas unsur TNI/Polri, kementerian/LPNK, pemda, dan masyarakat.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018