Jakarta (ANTARA News) - Penyelidikan kasus penyerangan dan penganiayaan kelompok bermotor di Kemang, Jakarta Selatan, terkendala karena sembilan dari sepuluh kamera pemantau di lokasi kejadian rekamannya tidak fokus sehingga sulit dianalisis.
"(Kamera pemantau) tidak terfokus pada satu lokasi sehingga tidak saling mendukung," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Mardiaz K Dwihananto di Jakarta, Selasa.
Mardiaz mengatakan penyidik telah mengamankan 10 kamera pengawas yang merekam peristiwa penyerangan di Kemang. Satu kamera cukup jelas merekam peristiwa penyerangan dan penganiayaan tersebut, namun sembilan kamera lainnya tidak menghasilkan rekaman yang jelas.
Mardiaz menuturkan polisi juga telah memeriksa 11 saksi yang meliputi pengelola kafe dan warga di sekitar lokasi kejadian. Kepada polisi, ia menuturkan, warga di sekitar lokasi kejadian mengaku tidak mengenal para pelaku penyerangan tersebut.
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan juga telah menginterogasi anggota Brimob Polri Bharada Yasri Abdulmas, yang menjadi korban penganiayaan, untuk mengidentifikasi pelaku.
Sebelumnya, video rekaman aksi sekelompok orang menyerang warga dan pengendara di sekitar Kafe Dronk Kemang, Jakarta Selatan, Senin (5/3) dinihari, beredar di media sosial. Kelompok orang bersenjata itu merusak fasilitas umum dan kendaraa, serta memukul warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Polisi kejar pelaku penyerangan di Kemang
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018