Jakarta (ANTARA News) - PT Kimia Farma (Persero) Tbk menerbitkan obligasi jangka menengah (medium terms note/MTN) tahap II sebesar Rp600 miliar.
"Penerbitan MTN ini menguntungkan dan memberi sumber pendanaan yang lebih cepat dibanding bentuk pinjaman lain. Dana hasil penerbitan MTN akan memperkuat kapasitas pembiayaan karena Kimia Farma sedang melakukan ekspansi bisnis di tahun 2018," kata Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Bertindak sebagai pengatur penerbitan obligasi yaitu PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities, dan PT BNI (Persero) Tbk sebagai agen pemantau.
Jangka waktu untuk MTN Kimia Farma ini ditawarkan tiga tahun dengan tingkat bunga kupon 7,75 persen, dengan rating AA- (double A minus) yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Menurut Honesti, dana hasil penerbitan obligasi senilai Rp600 miliar akan digunakan untuk membiayai ekspansi bisnis sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) dan belanja operasional (operating expenditure/opex) untuk investasi beberapa proyek lain Kimia Farma.
"Kimia Farma berkomitmen mengakselerasi bisnis sehingga bisa mencapai tiga besar industri farmasi nasional di tahun 2019," katanya.
Sepanjang tahun 2017, Kimia Farma mencatat pendapatan sebesar Rp6,127 triliun, meningkat sebesar 5,4 persen dari pendapatan tahun 2016 sebesar Rp5,812 triliun.
Saat yang bersamaan, total aset sebesar Rp6,096 triliun atau meningkat 32,15 persen dibandingkan tahun 2016, yaitu sebesar Rp4,613 triliun.
Kimia Farma adalah BUMN Farmasi terbesar di Indonesia dengan layanan healthcare company dari hulu ke hilir yang meliputi pabrik, manufaktur bahan baku obat, riset dan pengembangan, marketing, bisnis internasional, trading & distribution, layanan apotek, diagnostik, dan klinik Kesehatan.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018