New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor terus mempertimbangkan data ketenagakerjaan terbaru dari negara tersebut.
Total lapangan pekerjaan non-pertanian AS meningkat 313.000 pekerjaan pada Februari dan tingkat pengangguran tidak berubah sebesar 4,1 persen, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat (9/3).
Angka tersebut lebih baik dari perkiraan para ekonom untuk kenaikan 200.000 pekerjaan.
Pada Februari, rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan swasta non-pertanian meningkat sebesar empat sen menjadi 26,75 dolar AS. Sepanjang tahun, rata-rata penghasilan per jam meningkat 68 sen atau 2,6 persen, lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Para analis mengatakan pertumbuhan gaji yang lemah mengurangi ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya lebih dari tiga kali pada tahun ini.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,22 persen menjadi 89,899 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2336 dolar AS dari 1,2313 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3906 dolar AS dari 1,3848 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7877 dolar AS dari 0,7847 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,37 yen Jepang, lebih rendah dari 106,79 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga turun menjadi 0,9466 franc Swiss dari 0,9510 franc Swiss, dan melemah menjadi 1,2828 dolar Kanada dari 1,2833 dolar Kanada, demikian Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018