Jakarta (ANTARA News) - Realisasi APBN selama semester I 2007 menunjukkan adanya kelebihan pembiayaan lebih dari Rp10 triliun di mana realisasi defisit diperkirakan baru mencapai sekitar Rp2,03 triliun namun pembiayaan yang dihimpun telah mencapai Rp12,67 triliun. Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN 2007 yang diperoleh di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, realisasi pendapatan negara dan hibah sampai dengan 15 Juni 2007 mencapai Rp260,65 triliun sementara realisasi belanja negara mencapai Rp237,02 triliun, sehingga terjadi surplus anggaran Rp23,63 triliun. Namun dengan memperhatikan kecenderungan seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah memperkirakan realisasi pendapatan negara dan hibah selama semester I 2007 akan mencapai sekitar Rp286,37 triliun sementara realisasi belanja negara diperkirakan mencapai Rp288,39 triliun. Dengan kondisi seperti itu maka akan terjadi defisit sebesar Rp2,03 triliun. Sementara realisasi pembiayaan anggaran sampai dengan 15 Juni 2007 mencapai Rp8,61 triliun atau 21,2 persen dari sasaran pembiayaan anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2007 sebesar Rp40,51 triliun. Namun dengan memperhatikan kecenderungan seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya, pemerintah memperkirakan realisasi pembiayaan selama semester I 2007 mencapai Rp12,67 triliun. Realisasi pembiayaan anggaran selama semester I 2007 itu terdiri atas pembiayaan dalam negeri sebesar Rp35,17 triliun dan pembiayaan luar negeri netto sebesar negatif Rp22,50 triliun. Pembiayaan dalam negeri sebesar Rp35,17 triliun terdiri atas realisasi pembiayaan perbankan dalam negeri sebesar negatif Rp201,6 miliar dan pembiayaan dalam negeri non perbankan dalam negeri sebesar Rp35,37 triliun. Sementara realisasi pembiayaan non perbankan dalam negeri yang bersumber dari privatisasi dalam semester I 2007 diperkirakan masih nihil. Hal itu berkaitan dengan fokus kebijakan Kementerian Negara BUMN yang lebih menekankan pada upaya restrukturisasi dan peningkatan kinerja pada semester I. Sedangkan realiasi penjualan aset program restrukturisasi oleh PT PPA dalam semester I 2007 diperkirakan mencapai Rp1,14 triliun atau 75,7 persen dari sasaran hasil penjualan aset PPA yang ditetapkan dalam APBN 2007 sebesar Rp1,5 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika menyampaikan Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I Tahun Anggaran 2007 kepada Panitia Anggaran DPR, menyatakan, adanya kelebihan pembiayaan lebih dari Rp10 triliun itu karena pemerintah harus mengantisipasi adanya peningkatan defisit APBN 2007 dari 1,1 persen menjadi 1,6 persen terhadap PDB. "Ada over financing karena kita memang melakukan `front load financing`, untuk mengantisipasi pada pertengahan 2007 ada sedikit peningkatan defisit," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007