Sungailiat (ANTARA News) - Ratusan nelayan tradisional Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terancam gagal melaut disebabkan alur muara Sungai Air Kantung di Sungailiat tertutup pasir.
"Akibat badai pada Minggu dini hari, pasir dibagian kiri dan kanan muara turun dan menutup alur," ujar Ketua Himpunan Nelayan Indonesia Kabupaten Bangka, Ridwan di Sungailiat, Minggu.
Ia mengatakan, PT Polumas sebagai mitra pemerintah berkewajiban melakukan pengerukan alur sungai itu. Pengerukan dilakukan Minggu siang.
Menurut dia, agar masalah alur muara Sungai Air Kantung segera selesai, HNSI Bangka sudah melayangkan surat ke PT Timah tbk dan PT Pulomas agar bisa bekerjasama menggeruk alur sehingga tidak menjadi masalah yang berulang di kemudian hari.
"Kita sudah layangkan surat ke PT Timah supaya bisa kerjasama dengan PT Pulomas guna normalisasi alur," jelasnya.
Ridwan mengatakankan pihaknya sudah mengajukan pembangunan talud dalam rencana kerja pemerintah daerah khususnya pemerintah provinsi Babel.
"Mudah-mudahan direspon pemerintah provinsi dan dilanjutkan ke pusat, supaya bisa terealisasi secepatnya," kata Ridwan.
Ia menambahkan ratusan nelayan tidak bisa masuk ke muara sungai untuk bongkar muat setelah melaut, dikhawatirkan nelayan terancam gagal melaut jika air laut tidak benar-benar pasang.
Sementara itu salah seorang nelayan setempat, Syarifudin mengungkapkan alur muara Sungai Air Kantung ini tertutup pasir sejak pagi, akibatnya nelayan yang pulang melaut tidak bisa masuk kedalam alur muara.
"Kalau kondisi seperti ini nelayan tak bisa masuk, kalau tidak menunggu air pasang malam hari baru nelayan bisa masuk," kata Syarifudin.
Akibat kejadian ini nelayan minta kepada pemerintah daerah bersama pihak terkait lainnya untuk tidak tutup mata.
"Pokoknya pemerintah harus mengusahakan itu. Tapi kalau tidak juga pasti ada langkah-langkah lain yang akan kita ambil," ujarnya.
Kepala Cabang PT Pulomas,Yanto alias Acun, mengatakan,"Akibat badai pasir turun menutup alur, tapi dalam hitungan jam sudah terbuka setelah kita keruk dengan alat berat," kata Acun.
Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018