Transparansi ini untuk mempermudah kerjasama dan menjalin kepercayaan antara masyarakat dan Pemkot Surabaya."
Surabaya (ANTARA News) - Putri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Tantri Gunarni menjadi wisudawan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Minggu, setelah menyelesaikan skripsi mengenai aplikasi mengenai prioritasi layanan publik daring berdasarkan manajemen portofolio dan informatika.
Mahasiswi Departemen Sistem Informasi itu mengatakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengacu pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) kota yang setiap tahunnya harus memiliki inovasi layanan publik yang terdigitalisasi.
"Hingga saat ini Pemkot Surabaya memiliki target untuk memiliki 27 buah layanan publik yang terdigitalisasi (layanan publik daring)" ujar dia.
Pemkot Surabaya memiliki 72 SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang tiap SKPD memiliki layanan publik. Namun saat ini hanya 20 SKPD yang memiliki layanan publik terdigitalisasi, sisanya masih menggunakan layanan publik non-daring.
Karena itu, Tantri menyatakan, aplikasi buatannya berguna untuk memprioritasikan layanan publik yang akan didigitalisasi.
"Pengambilan keputusan dan prioritasi terhadap layanan publik yang akan didigitalisasi juga melibatkan tiga stakeholder pemerintahan, yakni Badan Perencanaan Kota (Bapekko), Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) dan Kepala Daerah masing-masing kecamatan," katanya.
Tantri menjelaskan, pelibatan tiga pihak terkait tersebut berguna untuk mengintegrasikan pelayanan publik. Bappeko dipilih karena merupakan dinas yang terkait langsung dengan perencanaan kota, Diskominfo karena sebagai pelaksana teknis layanan publik online.
"Sedangkan kepala daerah dipilih karena stakeholder yang bersentuhan langsung dengan keperluan masyarakat," ujar Tantri.
Dia menambahkan, digitalisasi ini berguna untuk mempermudah masyarakat Kota Surabaya dalam hal perizinan membuat Kartu Keluarga, Surat Keterangan Kesehatan serta penerbitan buku nikah dan banyak lainnya.
Setelah menyurvei perizinan apa yang akan didigitalisasi, maka menjadi suatu input data yang diolah menggunakan manajemen portfolio dan rumus perhitungan matematis hingga menjadi suatu urutan mengenai layanan publik yang patut untuk dilakukan digitalisasi. Terutama dari hasil perolehan skor yang tertinggi.
Digitalisasi ini juga berguna sebagai bentuk transparansi kinerja Pemkot Surabaya. "Transparansi ini untuk mempermudah kerjasama dan menjalin kepercayaan antara masyarakat dan Pemkot Surabaya," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan dan Willy Irawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018