Bandung (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bersama tim gabungan pada Minggu mengevakuasi warga korban banjir di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik.
Koordinator Relawan Bencana Desa Tanjungsari, Obur Suryana, mengatakan petugas dari BPBD Tasikmalaya sudah diturunkan ke kawasan permukiman penduduk yang terdampak banjir luapan Sungai Citanduy dan Cikidang.
"BPBD sudah datang ke lokasi dan berupaya untuk mengevakuasi warga yang bertahan di rumah," kata Obur.
Ia menuturkan, dua aliran sungai yang melintasi desa tesebut meluap pada Minggu dinihari menyebabkan ratusan rumah warga di empat dusun di Desa Tanjungsari terendam banjir.
Sebagian warga yang rumahnya terdampak banjir, kata dia, mengungsi ke tempat lebih aman, sebagian lagi masih bertahan di rumahnya masing-masing.
"Hanya sebagian yang mengungsi ke keluarganya yang posisinya lebih tinggi, sisanya warga memilih bertahan di rumahnya sambil berharap banjir surut," katanya.
Ia menyampaikan, tim gabungan masih terus siaga untuk memantau situasi daerah terdampak banjir sekaligus bersiap-siap mengantisipasi apabila kembali terjadi banjir luapan sungai.
"Cuaca masih berpotensi hujan dan dikhawatirkan air akan terus naik," katanya.
Selain di Kecamatan Sukaresik, banjir dan longsor melanda beberapa desa di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, akibat hujan deras dan berlangsung lama mengguyur wilayah itu.
Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtimas) Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Bripka Awan Noviana mengatakan, sejumlah warga dan petugas dari BPBD serta TNI masih di lokasi untuk membersihkan longsoran tanah secara manual.
Petugas gabungan, kata dia, masih terus melakukan pendataan rumah penduduk yang rusak serta menghitung kerugian materi akibat bencana banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Ciawi itu.
"Perihal jumlah kerusakan dan kerugian masih dilakukan pendataan," katanya.
Baca juga: Ciawi banjir dan longsor, ratusan rumah tergenang
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018