Damaskus, Suriah (ANTARA News) - Militer Suriah, Sabtu (10/3), mengamankan pengungsian sejumlah keluarga dari Kota Kecil Mesraba, yang direbut belum lama ini, di Ghouta Timur, pinggir Ibu Kota Suriah, Damaskus, kata stasiun televisi negara.
Semua keluarga tersebut sebelumnya bersembunyi di lantai dasar gedung di Mesraba, ketika personel militer memasuki kota kecil itu. Satu rekaman video memperlihatkan kondisi saat tentara Suriah menemukan mereka.
Stasiun televisi itu mengatakan keluarga sipil itu --secara keseluruhan berjumlah 60 orang-- akan dibawa ke pusat medis dan tempat penampungan.
Pada Sabtu pagi, pasukan Suriah merebut Mesraba dan mengepung Kota Harasta di pinggiran Ghouta Timur.
Direbutnya Mesraba memungkinkan militer Suriah untuk meningkatkan gerkannya baru-baru ini untuk memecah Ghouta Timur jadi dua sebab wilayah itu berhubungan dengan beberapa kota kecil dan daerah.
Militer Suriah telah merebut 52 persen Ghouta Timur dalam beberapa hari belakangan, sebagai bagian dari serangan luas yang dilancarkan guna mengusir gerilyawan dari daerah penting di ujung timur Damaskus tersebut.
Ghouta Timur, wilayah pertanian dengan luas 105 kilometer persegi yang terdiri atas beberapa kota kecil dan lahan pertanian, menimbulkan ancaman terakhir buat ibu kota Suriah karena kedekatannya dengan permukiman yang dikuasai pemerintah di Damaskus Timur dan serangan mortir yang dilancarkan terhadap daerah permukiman di ibu kota Suriah, sehingga warga terdesak ke daerah pinggiran.
Empat kelompok utama gerilyawan saat berada berada di dalam Ghouta Timur, yaitu Tentara Islam, Failaq Ar-Rahman, Ahrar Ash-Sham, dan Komite Pembebasan Levant --yang juga dikenal dengan nama Front An-Nusrae, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.
Lembaga kemanusiaan PBB telah menyuarakan kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan yang bertambah buruk buat 400.000 orang di wilayah itu. Banyak pegiat mengatakan lebih dari 800 orang telah tewas di sana sejak penghujung Februari akibat pemboman gencat dan operasi militer di beberapa daerah di Ghouta Timur.
Sehari sebelumnya, 13 gerilyawan Front An-Nusrae meninggalkan Ghouta Timur, sehingga menandai kelompok pertama gerilyawan yang meninggalkan daerah itu, cuma dua hari setelah pihak Rusiah berjanji akan mengamankan jalan ke luar buat gerilyawan dan keluarga mereka dari Ghouta Timur.
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018