Alhamdullilah. We done our best. Apapun hasilnya."
Berlin (ANTARA News) - Setelah meraih penghargaan sebagai The Best Exhibitor selama dua tahun berturut-turut pada 2016 dan 2017 di pameran pariwisata terbesar di dunia Internationale Tourismus Borse (ITB) di Berlin, Jerman, kali ini Indonesia harus puas dengan posisi ketiga setelah Thailand dan India.
"Kita telah berusaha dengan semaksimal mungkin," ujar Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya, kepada ANTARA News, Minggu usai acara penyerahan pengharhaan untuk katagori The Best Exhibition untuk katagori Asia Australia dan Oceania.
Dalam acara pemberian penghargaan yang diadakan di gedung pertemuan Berlin itu, Indonesia menduduki posisi ketiga setelah Thailand dan India yang menjadi The Best Exchibitor katagori Asia Australia dan Ocdania.
Nia Niscaya mengakui bahwa begitu banyaknya peserta ITB Berlin, dan Indonesia bisa masuk dalam kategori terbaik sudah maksimal.
"Alhamdullilah. We done our best. Apapun hasilnya," ujarnya.
Paviliun Indonesia di ITB Berlin mengusung tema Maritim dan budaya khususnya Bali dengan menghadirkan aspek budaya pulau Dewata seperti gerbang khas Bali yang disebut Candi Bentar, menara Meru, Bale Kul-Kul (menara jam), teras sawah, penjor, kain poleng hitam putih kotak-kotak yang merupakan tekstil tradisional Bali, payung Bali, dan dekoratif Bali lainnya.
Selama tiga hari pertama penyelenggaraan pameran para industri pariwisata melakukan pertemuan bisnis dengan rekan dari seluruh dunia dan Indonesia mengharapkan dapat menghasil pemasukan devisa sebesar Rp 9 triliun hingga Rp 10 triliun dari ITB Berlin.
Target itu meningkat dari tahun lalu, 2017 yakni sebesar Rp 8 triliun. Atau naik dari realisasi dalam ajang ITB Berlin 2016, yakni sebesar Rp 6,5 triliun.
Selama pengelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia menampilkan berbagai kesenian seperti tari-tarian, demo membuat janur dan batik, serta pojok kopi dan minuman tradisional, spa serta booth photo digital dengan mengunakan busana tradisional berbagai daerah yang banyak diminati pengunjung paviliun Indonesia.
Selain itu, Paviliun Indonesia juga menampilkam Putri Pariwisata 2017 Raden Roro Astari Indah Vernideani (21) dan None Jakarta Karina Syahna dan aAbang Jakarta Ibnu Azhar, serta demo menghias penganten oleh Novi Sri Rahayu Arimuko yang berhasil menarik perhatian pengunjung Paviliun Indonesia.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018