Bangkok (ANTARA News) - Pelatih Australia, Graham Arnold, Sabtu, menyatakan Oman bisa muncul sebagai ancaman baru bagi skuadnya dalam usaha memenangi gelar Piala Asia untuk pertamakalinya. Salah satu tim yang difavoritkan di turnamen tersebut memasukkan seluruh bintang-bintang mereka yang merumput di Eropa sebagai pemain utama, saat pertandingan pembuka Grup A di Stadion Rajamangala, Bangkok, Minggu. Di Hanoi, pertandingan Grup B akan dimulai pada Minggu dengan salah satu tuan rumah bersama Vietnam menghadapi Uni Emirat Arab (UAE) yang juga diisi juara bertahan Jepang serta peraih emas Asian Games Qatar. Sejauh ini, pemain Socceroos tidak mengumbar kata-kata yang menunjukkan sikap meremehkan lawan, tetapi Arnold mengatakan semua kejadian kecuali melaju ke final di Jakarta pada 29 Juli adalah kesalahan. Ia menyadari bahwa Oman akan menjadi ujian bagi karakter sepakbola Australia. "Saya melihat kekuatan Oman terletak pada energi mereka dan kerena mereka adalah tim yang tak terduga," katanya, seperti dikutip AFP. "Mereka bisa melakukan banyak hal gila dan hal-hal yang hebat dan mereka mungkin adalah lawan terberat dengan ciri yang tidak mudah ditebak. "Pertandingan pertama dari kejuaraan apapun adalah pertandingan terberat karena semuanya mengawali dari nol dan semua pemain sangat termotivasi." Australia yang memasukkan pemain-pemain besar -- Mark Viduka, Harry Kewell, Tim Cahill, Lucas Neill, Mark Schwarzer dan Vince Grella -- selalu menjadi sorotan sejak menginjakkan kaki di Asia untuk melakukan persiapan mengikuti kejuaraan tersebut. Mereka tampil di perhelatan Piala Asia ke-14 dengan penuh percaya diri setelah melaju ke babak kedua Piala Dunia Jerman dengan menyingkirkan Jepang dan hanya kalah penalti pada menit-menit akhir dari Italia yang akhirnya tampil sebagai juara. Oman kini berada di peringkat 74 FIFA, Australia 48, dan menjadi runner-up di Piala Teluk dari Uni Emirat Arab tahun ini. Dengan populasi sekitar 2,5 juta penduduk, mereka tampil untuk kedua kalinya di Piala Asia setelah kalah dari Jepang, bermain imbang dengan Iran dan mengalahkan Thailand pada perhelatan 2004 di China. Mantan pemain timnas Argentina Gabriel Calderon, yang menduduki posisi sebagai pelatih dalam beberapa bulan, mengatakan timnya telah bekerja keras dan siap beraksi. "Pemain sudah menikmati liburan sebelum mulai masuk pelatihan dan kami telah satu bulan melakukan persiapan. Waktu persiapan tersebut mungkin terlalu singkat untuk bisa berada di puncak performa saat ini," katanya. "Tetapi pemain telah bekerja keras selama bulan lalu dan saya berharap tim siap menghadapi kompetisi. "Kami akan berhadapan dengan tim terbaik di grup dan pertandingan itu akan menjadi ujian yang bagus bagi kualitas tim dan persiapan kami." Di Hanoi, pelatih Vietnam, Alfred Riedl mengaku tidak mengalami tekanan meski timnya disebut underdog di grup mereka. "Semua pemain dalam kondisi fit dan siap. Secara pribadi saya sama sekali tidak tertekan. Persiapan tim cukup baik," kata pelatih asal Austria itu. "Kami mengenal tiga tim lain yang memang lebih kuat daripada kami. Tetapi hal tersebut tidak lantas membuat kami tidak melakukan apapun untuk memenangi tiga pertandingan." Pelatih UAE yang berasal dari Prancis, Bruno Metsu, mengatakan tidak ada pemainnya yang dihantui cedera dan ingin memenangi pertandingan pertama mereka. "Pertandingan pertama selalu berlangsung sulit. Saat bertemu dengan Vietnam, kami akan berhadapan dengan tim dan juga pendukung mereka. Jika bisa memenangi pertandingan pertama, maka itu akan memuluskan jalan kami untuk melaju ke babak berikutnya," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007