London (ANTARA News) - Seorang laki-laki yang digambarkan oleh hakim sebagai "teroris yang belum dibangunkan" (sleeper), dihukum sembilan tahun penjara oleh pengadilan Inggris, Jumat, karena menggunakan komputer pribadinya untuk menyimpan informasi tentang bom mobil.
Pengadilan Mahkota Manchester (setingkat pengadilan tinggi) menemukan bahwa Omar Altimimi, (37) banyak mengunduh (download) dari suatu situs web Al-Qaeda yang menggunakan kata kunci.
Dia mencatat bahwa klub-klub malam dan Bandara-bandara merupakan sasaran yang cocok.
Altimimi paling tidak memiliki tiga identitas berbeda, dan pernah melamar kerja sebagai guru dan polisi, ungkap pengadilan tersebut.
Saat menjatuhkan putusan persidangan, Hakim David Maddison mengatakan: "Anda memang, sebagaimana dinyatakan dalam dakwaan, adalah seorang yang belum dibangunkan dari semacam organisasi teroris."
"Tidak diketahui kapan, jika, dan bagaimana anda bisa dibangunkan untuk memainkan peran anda."
"Pelanggaran terhadap undang-undang anti-teroris ini, menurut pendapat saya, adalah yang paling serius yang pernah diajukan ke pengadilan."
Hakim merekomendasikan agar setelah mejalani hukuman, Altimimi dideportasi dari Inggris.
Altimimi semula ditangkap atas kecurigaan pencucian uang sebelum para detektif menemukan berkas-berkas dalam komputernya.
Dia dinyatakan bersalah atas empat tuduhan memiliki berkas komputer yang berhubungan dengan persiapan atau hasutan untuk melakukan terorisme.
Dia juga bersalah atas dua dakwaan atas kepemilikan bahan yang berhubungan dengan terorisme, dan dua dakwaan soal pencucian uang.
Dalam pengadilan terungkap bahwa dia punya hubungan dengan Junade Feroze, (31), seorang anggota sel Inggris dan sel itu dipimpin seorang anggota Al Qaeda, Dhiren Barot.
Barot adalah perancang "dirty bomb" (senjata yang menyebarkan materi radioaktif dalam wilayah luas), dan dia sejak bulan lalu menjalani hukuman 22 tahun penjara.
Atamimi, ayah tiga anak itu, kepada polisi mengatakan bahwa dia adalah seorang Irak yang dibesarkan di Yaman tetapi memiliki kewarganegaraan Belanda.
Kejahatan yang dia lakukan terjadi antara bulan Februari dan Juni 2006.
Dia menegaskan tidak tahu apa-apa tentang isi komputernya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007