Salah satu perwakilan agen dan mitra Abu Tours Firdaus di Makassar, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya dalam dua hari kedepan ini juga segera memberangkatkan ratusan orang pemakai jasa perjalanan umrahnya.
"Abu Tours akan memberangkatkan sebanyak 223 orang melalui maskapai Arab Saudi pada 10 Maret 2018. Selanjutnya pada 11 Maret, kembali akan memberangkatkan sebanyak 100 orang untuk melaksanakan umrah," katanya.
Ia menjelaskan, untuk pemberangkatan memang hanya berlaku bagi jamaah yang telah melakukan penambahan biaya sebesar Rp15 juta atau memilih opsi tiga yang ditawarkan perusahaan travel tersebut.
Sementara bagi jamaah yang menolak opsi penambahan biaya atau yang ingin uangnya dikembalikan, dirinya mengaku pihak travel memutuskan soal opsi itu.
"Sampai saat ini sudah ada 10 kloter dengan total jamaah yang siap diberangkatkan mencapai 3.200 orang," ujarnya.
Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan pihaknya tidak bisa mencabut izin operasional Abu Tours dikarenakan perusahaan travel umrah dan haji itu masih memberangkatkan jamaahnya ke Tanah Suci.
Ketua Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Pusat Tongam L Tobing mengatakan jika mencabut atau membekukan izin operasional Abu Tours maka tentu efeknya pada agenda pemberangkatan jamaah kedepan.
"Abu Tours masih melaksanakan pemberangkatan yakni pada 22 Februari 2018. Rencananya besok juga mungkin memberangkatkan lagi. Artinya jika ini dicabut izinnya, maka tidak akan berangkat lagi (jamaahnya) dan tentu menjadi masalah," jelasnya.
Meski demikian, dirinya mengakui jika travel Abu Tours memang tengah dalam masalah. Apalagi kasus ini sudah berada atau ditangani Polda Sulsel untuk ditindak lanjuti.
"Tetapi memang travel ini bermasalah karena paket murah, padahal normalnya pembiayaan umrah itu diantara Rp20-21 juta," ujarnya.
Baca juga: Korban penipuan biro umrah Abutours 7000-an, yang lapor baru 482 orang
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018