Beijing (ANTARA News) - China akan melakukan segala upaya bersama beberapa negara yang terdampak kebijakan Amerika Serikat demi mengamankan kepentingan masing-masing.
Kepala Biro Investigasi dan Pemulihan Perdagangan pada Kementerian Perdagangan China (Mofcom), Wang Hejun, di Beijing, Jumat, berharap Amerika Serikat menghormati sistem perdagangan multilateral.
Ia juga mengharapkan Amerika Serikat bersama-sama dengan negara lain turut melindungi tatanan perdagangan internasional yang berlaku dan memperkuat fundamental pemulihan ekonomi dunia.
"Namun jika kebijakan Amerika Serikat justru mengganggu tatanan tersebut, maka China akan melakukan upaya-upaya bersama beberapa negara terdampak (kebijakan itu)," kata Wang di laman Mofcom tanpa menjelaskan lebih lanjut upaya yang akan dilakukannya itu.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani kebijakan pengenaan tarif impor baja dan aluminium di Gedung Putih, Kamis (8/3).
Dalam kebijakan itu, Amerika Serikat mengenakan tarif 25 persen atas impor baja dan 10 persen atas impor aluminium untuk melindungi keamanan nasional.
Kebijakan itu mulai berlaku dalam waktu 15 hari dengan pengecualian awal diberikan pada Kanada dan Meksiko sambil menunggu hasil perundingan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
"Kita akan menunggu dulu (ketentuan) tarif bagi dua negara itu untuk melihat, apakah kita bisa membuat kesepakatan soal NAFTA atau tidak," kata Trump.
Di laman Mofcom, Wang menyatakan, sebagian besar baja dan aluminium impor itu merupakan produk kelas menengah ke bawah untuk bangunan sipil sehingga tidak akan mengancam keamanan nasional AS.
"Pembatasan perdagangan produk baja dan aluminium dengan alasan keamanan nasional akan sangat merusak sistem perdagangan yang ditetapkan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) dan sangat memengaruhi tatanan perdagangan internasional," jelas Wang.
Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018