... Berinovasilah atau mati !...
Mataram, NTB (ANTARA News) - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, mengajak para mahasiswa dan anak-anak muda untuk melihat masa depan secara lebih optimis dan produktif.
"Benar bahwa ada banyak masalah di sekeliling kita, tapi kalau mau melihatnya secara berbeda, kita dapat menjadikan masalah-masalah tersebut sebagai peluang dan kesempatan," kata Moeldoko, di hadapan sekitar 650 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota Mataram yang hadir memenuhi Auditorium DOME Universitas Mataram, Jumat
Ia juga mengajak anak-anak muda untuk menyambut tantangan zaman dengan berinovasi.
"Berinovasilah atau mati !," kata mantan panglima TNI itu.
Menurut dia, perubahan-perubahan yang terjadi di dunia ini berlangsung sangat cepat, mulai dari teknologi robot, kecerdasan buatan, dan sebagainya. Karena itu, Moeldoko menegaskan, Presiden Jokowi mendorong terciptanya ekosistem yang tepat untuk menumbuhkan sikap adaptif dan responsif terhadap perubahan.
Moeldoko menjelaskan apa saja yang telah dikerjakan pemerintahan Jokowi. Ia menunjukkan beberapa komitmen pemerintah pusat terhadap Provinsi NTB.
"Sekarang ini, ada tiga kawasan di NTB yang dapat didorong untuk menjadi lebih besar dan lebih baik, yakni Mandalika, Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora), serta Global Hub Kayangan," terangnya.
Ajakan untuk membangun sikap optimis dan sikap positif juga datang dari Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi.
"Jika ada orang lain memberikan hal baik kepada kita, kita harus membalasnya dengan yang lebih baik. Mari kita berlomba-lomba untuk menjadi inovatif dan optimis," kata Majdi.
Karena itu, ia menilai jika tiga kawasan itu dikembangkan secara baik, ekonomi NTB memang akan tumbuh lebih baik. Pertumbuhan ekonomi NTB di luar tambang saat ini mencapai 7,1 persen.
"Selain ekonomi, pembangunan di bidang sosial dan lingkungan juga menjadi salah satu perhatian penting yang harus diperhatikan dalam konteks membangun NTB," kata dia.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018