Polisi mengatakan bahwa Hossain Ali (32) dibunuh saat terlibat dalam dugaan bentrokan karena isu narkoba di kamp Nayapara di dekat Teknaf, permukiman besar yang menampung ribuan muslim Rohingya.
Bangladesh mengatakan bahwa lebih dari satu juta pengungsi Rohingya tinggal di kamp kumuh di wilayah itu, setelah melarikan diri dari gelombang aksi kekerasan di distrik Rakhine Myanmar.
Satu pria lain, yang dicari oleh polisi sejak dibebaskan dari penjara tahun lalu, juga ditembak tetapi berhasil melarikan diri, ujar pejabat.
Pengungsi di kamp itu mengatakan kepada AFP bahwa sedikitnya 10 tembakan terdengar pada pagi hari.
Polisi lokal tidak menemukan satu senjata pun tetapi kepala kepolisian Teknaf Ranjit Kumar Barua mengonfirmasi bahwa Ali "terjebak dalam bentrokan bersenjata dan tewas."
Seorang pemimpin komunitas Rohingya bernama Mirsa Ghalib mengatakan yakin bentrokan tersebut terjadi isu "yaba", nama pil metamfetamin yang terkenal di Bangladesh.
Baca juga: Prancis dorong Indonesia lebih aktif tegakkan HAM
Baca juga: Menteri Bangladesh pesimistis repatriasi Rohingya bisa berhasil
Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018