Payakumbuh (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian membantu Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, mengembangkan kemampuan pelaku usaha rendang untuk memajukan bisnis salah satu kuliner unggulan daerah tersebut.

Direktur Pengembangan Wilayah II Kementerian Perindustrian Busharmaidi di Payakumbuh, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan agar pelaku usaha rendang dapat memenuhi permintaan pasar dalam skala yang lebih besar dan persoalan teknis tertentu.

"Saat ini usaha rendang di Payakumbuh sudah memiliki pangsa pasar tersendiri, namun jika ada permintaan dalam skala besar dan persyaratan khusus, peluang itu tidak dapat dipenuhi," katanya.

Untuk itu, ke depannya perlu mengumpulkan perajin atau pelaku usaha rendang dalam satu kawasan serta menyamakan standar kualitas produknya.

Ia mencontohkan saat ini produk rendang masih beragam, mulai dari ukuran potong dagingnya serta rasa yang meliputi pedas atau tidak, dagingnya yang empuk atau tidak dan perbedaan bumbu-bumbu lainnya.

Kemudian, imbuhnya juga memperbaiki kemasan rendang agar lebih bagus, menarik, tahan, misalnya kemasan kaleng.

Jika pelaku usaha rendang sudah berada dalam satu kawasan pemerintah dapat membantu peralatan kemasan tersebut.

"Beberapa fasilitas yang secara biayanya untuk satu produk sangat tinggi, tapi apabila dipakai secara bersama akan lebih ekonomis atau lebih rendah. Hal ini yang membuat industri kecil tidak mampu bersaing dengan industri besar," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan produk rendang diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika digarap dalam skala yang lebih besar.

Karenanya, rendang mempunyai produk dari hulu sampai hilir, mulai dari petani kelapa dan cabai, peternak sapi atau kerbau, pengrajin kulit, serta para pedangang yang memasarkannya.

"Semua itu akan memiliki banyak efek," kata mantan Senator asa Sumbar itu.

Riza menambahkan sekarang ada segmen pasar yang yang belum tergarap padahal jumlahnya cukup besar. Untuk itu bagaimana pelakunya dapat mengontrol kualitas dan keseragaman produk rendang tersebut.

Pewarta: Irfan Taufik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018