Medan (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi berharap tokoh agama dan masyarakat bisa menjaga kerukunan umat beragama sehingga daerah itu tetap kondusif menjelang dan sesudah pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018.
"Para tokoh agama dan masyarakat Sumut diharapkan bisa terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi termasuk dengan jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) sehingga semua permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat bisa diatasi," katanya di Medan, Kamis.
Gubernur mengatakan itu dalam pertemuan Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat Sumut yang antara lain membicarkan pilkada serentak baik pemilihan gubernur, bupati dan wali kota di tahun 2108.
Menurut dia, Sumut dengan penduduknya yang berargam etnis, memang rawan terjadi konflik khususnya dalam pilkada.
"Dengan komunikasi dan koordinasi yang baik antara Forkopimda, tokoh masyarakat dan agama diharapkan potensi konflik bisa ditekan," katanya.
Semua instansi terkait, kata gubernur, diharapkan bisa cepat mengidentifikasi masalah, meminimalisir potensi-potensi kerawanan dan menjadi garda pemersatu bagi pemeluk agamanya masing-masing.
"Mari kita jadikan pilkada menjadi pembelajaran untuk merawat kerukunan dan tidak meninggalkan luka yang sangat sulit untuk disembuhkan," katanya.
Kepala Polda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, silaturahmi dengan Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat itu dilakukan dalam upaya menyukseskan Pilkada Serentak 2018 secara damai.
Ide itu, kata dia, muncul ketika Forkopimda Sumut berkumpul pada saat menunggu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang transit di Bandara Kualanamu sebelum bertolak ke luar negeri beberapa waktu lalu.
Kapolda Sumut menegaskan, toleransi antarumat beragama dan upaya menciptakan iklim yang sejuk harus ditingkatkan guna memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang, saat dan sesudah Pilkada Serentak 2018.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018