Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla, di Jakarta, Jumat, menegaskan, ide melaksanakan pertemuan Medan untuk mengkonkretkan betapa seriusnya Partai Golkar peduli terhadap keutuhan NKRI.
"Partai Golkar berusaha untuk terus tampil di barisan terdepan dalam mempertahankan wawasan kebangsaan sebagai patron kehidupan bernegara. Karena itulah diadakan silatirahmi nasional tersebut," tegas Jusuf Kalla di hadapan peserta Orientasi Fungsionaris Partai Golkar Angkatan I yang berlangsung dua hari di Aula Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat.
Sayangnya, demikian Jusuf Kalla, banyak orang menanggapi macam-macam pertemuan Medan yang diprakarsai Partai Golkar dan PDI Perjuangan itu.
"Yang jelas, ini sangat kena mengena dengan ide mengabdi kepada rakyat dan menunjukkan Partai Golkar itu mementingkan kepentingan bangsa," ujar Jusuf Kalla pada acara yang diikuti lebih dari 400 kader nasional partai berlambang pohon beringin tersebut.
Orientasi Fungsionaris Angkatan I ini segera diteruskan dengan angkatan II tanggal 10-11 Juli mendatang dengan tema "Terciptanya Fungsionaris yang Memiliki Kompetensi dan Militansi dalam Melaksanakan Kebijakan Partai".
Selain membawakan pidato politik, Jusuf Kalla juga tampil sebagai "keynote speaker" pada pembukaan kegiatan tersebut dan melakukan diskusi interaktif, dipandu oleh salah satu ketua DPP Partai Golkar, Prof. Dr. Muladi.
Dalam dialog interaktif itu, Jusuf Kalla menjelaskan beragam masalah, seperti kenaikan harga BBM, beras, minyak goreng, susu, dan gula, serta problematika pendidikan nasional.
Salah satu pertanyaan yang mengemuka dari beberapa peserta ialah mengenai selalu tampilnya Jusuf Kalla menjadi "bumper" kabinet Indonesia Bersatu, terutama menghadapi berbagai permasalahan rumit seperti kenaikan BBM, beras, dan seterusnya.
Bagi para peserta, cara tersebut membuat citra partai Golkar agak menurun, karena dianggap ikut bertanggungjawab dalam kebijakan-kebijakan tidak populis tersebut.
Menjawab hal itu, Jusuf Kalla mengatakan, demi eksistensi bangsa dan untuk kepentingan nasional, kader-kader Partai Golkar harus berani menanggung risiko seberat apapun.
"Tak perlu khawatir dengan maslah-masalah tersebut, yang jelas kita maksimalkan saja pengabdian tulus kepada rakyat dimanapun diamanatkan kita berkarya," kilah Jusuf Kalla.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007