Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan melelang enam seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) pada 13 Maret 2018 untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negera.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan jumlah indikatif SUN yang dilelang sebesar Rp17 triliun dengan target maksimal yang dimenangkan Rp25,5 triliun.
Keenam seri obligasi itu adalah seri SPN03180614 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 14 Juni 2018 serta seri SPN12190314 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 14 Maret 2019.
Selain itu, seri FR0063 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 5,625 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2023, seri FR0064 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 6,125 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2028, seri FR0075 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,5 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2038 serta seri FR0076 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,375 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2048.
Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) membayar sesuai imbal hasil yang diajukan.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018