Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memantau ketersediaan beras Operasi Pasar Perum Bulog tersedia dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (Het) yang ditetapkan pemerintah, khususnya di Pasar Legi, Surakarta.
"Kemendag akan menggelontorkan beras ke pasar tradisional agar harganya stabil sehingga tidak membebani masyarakat jelang Bulan Puasa 2018," kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.
Enggartiasto, dalam pemantauan yang dilakukan pada Selasa (6/3) tersebut, menyatakan bahwa Kemendag juga akan memastikan Bulog menyerap beras petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sehingga tidak perlu ada kekhawatiran dari petani hasil produksi mereka tidak terserap.
Di Pasar Legi beras medium dari Bulog dijual Rp9.350 per kilogram, di bawah HET di Pulau Jawa yang sebesar Rp9.450 per kilogram.
Sementara itu, berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras khususnya kualitas medium tercatat sudah mengalam penurunan.
Pada Senin (5/3), rata-rata harga nasional Rp11.174 per kilogram, dan pada Selasa (6/3) menjadi Rp10.770 per kilogram, atau masih di atas HET yang ditentukan yakni sebesar Rp9.450 per kilogram untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.
Pemerintah menyatakan bahwa beras impor asal Vietnam dan Thailand yang mulai masuk ke Indonesia tidak akan didistribusikan ke sentra produksi atau wilayah-wilayah penghasil beras. Beras yang masuk sebanyak 261.000 ton tersebut akan dipergunakan sebagai stok pemerintah untuk melaksanakan Operasi Pasar (OP).
Pasar Legi terletak di Kelurahan Stabelan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Pasar yang telah berdiri sejak 1930 tersebut memiliki jumlah los sebanyak 1.500 unit dan 240 kios.
Dengan jumlah pedagang sebanyak 2.303 orang, pasar itu dikunjungi rata-rata 1.500 orang perhari dengan jumlah transaksi rata-rata Rp1,6 miliar perhari.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018