"Kami masih melakukan pencarian ibu kandung bayi laki-laki yang baru dilahirkan itu, dan menyelamatkan anaknya ini," kata Kepala Polres Kota Suraklarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, saat menengok kondisi bayi laki-laki yang dibuang oleh orang tuanya, di Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta, Selasa.
Menurut Ribut Hari Wibowo, pihaknya sedang fokus mencari ibu kandung bayi laki-laki tersebut untuk dimintai keterangannya kenapa tega membuang anak kandungnya sendiri. Bayi sudah disehatkan dan kondisinya sekarang bagus dibanding saat ditemukan oleh warga, kulitnya agak menguning dan kurang minum.
Menurut Kapolres, setelah diperiksa dokter Puskesmas, bayi keadaannya berat badan 2.400 gram dan kondisi menguning, tetapi setelah penanganan kesehatan kini sudah membaik dan kondisi sehat.
"Kami temukan lebih dahulu ibu kandung dan sehatkan bayinya. Setelah itu, kami baru melakukan proses pemeriksaan kepada saksi-saksi," kata Kapolres.
Kapolres mengatakan, pihaknya prihatin di wilayah Solo dalam waktu sepekan ada laporan kasus menelantarkan anak, yakni penemuan dua bayi oleh warga di dua lokasi yang berbeda. Namun kedua bayi berhasil diselamatkan dan kondisi kini dirawat Poliklinik Bhayangkara Solo.
"Penemuan bayi pertama di Jebres dan kini di Kadipiro Banjarsari Solo. Hal ini menjadi perhatian seluruh warga masyarakat Solo untuk bersama-sama menyikapi kasus ini," kata Kapolres.
Polisi akan melakukan penyelidikan untuk menemukan ibu kandung bayi untuk meminta keterangan mengapa bayi itu, sampai tega dibuang. Untuk proses selanjutnya nanti daoat dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Kota Surakarta.
Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan oleh warga di halaman belakang Puskesmas Krembyongan, Kadipiro Banjarsari Solo, pada Senin (5/3) pagi. Bayi malang itu, setelah mendapat pertolongan langsung dibawa ke Poliklinik Bhayangkara Solo.
Menurut Kepala Bidan Poliklinik Bhayangkara Solo Evi Imawati, kondisi bayi tersebut agak menguning diduga kurang minum saat ditemukan oleh warga.
Bayi dengan berat badan 2.400 gram saat ditemukan memiliki usia kelahiran sekitar lima hingga tujuh hari. Kondisi tali pusar yang dipotong benar dan diduga proses kelahiran dibantu di pusat kesehatan.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018