Surabaya (Antara News) - Direktur Panas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryanti Finahari mengungkapkan, melalui sinergi dengan universitas-universitas di Indonesia akan mendorong lahirnya tenaga-tenaga ahli di sektor energi baru terbarukan (EBT), sehingga tidak lagi didominasi oleh tenaga kerja asing.
Hal ini disampaikan Ida saat memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kamis (1/3), dalam rangka acara Geothermal Goes to Campus (GGTC).
"Ini (GGTC) adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan wawasan dan awareness energi panas bumi kepada para mahasiswa, sehingga ke depannya diharapkan muncul bakat-bakat dari dalam negeri, tidak hanya didominasi asing," ujar Ida.
Konsumsi energi Indonesia, lanjut Ida, saat ini masih didominasi oleh bahan bakar fosil. Sedangkan, kontribusi panas bumi, sebagai salah satu sumber EBT, masih tergolong rendah, yakni 7,7 persen dari total konsumsi energi nasional. "Oleh karena itu, sektor panas bumi nasional membutuhkan banyak tenaga ahli untuk mendorong konsumsi energi berbasis panas bumi di masa depan," tutur Ida.
Pada kesempatan yang sama, wakil dekan Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian (FTSLK) ITS Budi Suswanto berharap sinergi ini akan berlangsung di sejumlah rangkaian kegiatan perkuliahan sehingga akan tercipta pembelajaran yang berkesinambungan. "Selain perkuliahan, kami juga berharap kerjasama ini akan diterapkan pada program magang hingga tugas akhir," tutup Budi.
Pewarta: PR Wire
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2018