Mewakili Dirjen EBTKE, direktur panas bumi Ida Nuryanti Finahari mengatakan, pengembangan SDM di bidang energi, khususnya EBT, penting dilakukan sejak dini, dan pemerintah telah mengimplementasikan tiga tahapan dalam rangka membentuk bakat-bakat yang handal di masa depan.
"Roadmap pengembangan SDM panas bumi telah kami susun hingga tahun 2025, pada periode 2012 - 2016 kita sebut sebagai tahap awarness (early - mature) dimana peran Pemerintah lebih dominan dibandingkan Badan Usaha maupun Perguruan Tinggi, tahun 2017 - 2019 yaitu saat ini merupakan tahap link and match, sedangkan tahun 2019 - 2025 adalah build competence Human Resources", papar Ida.
Acara yang telah digelar sebanyak tujuh kali sejak 2011 mendapatkan antusiasme yang begitu besar dari para mahasiswa. Selain menghadirkan pemangku kepentingan dari kementerian ESDM, juga diramaikan oleh sejumlah pembicara dari kalangan profesional seperti dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Medco Cahaya Geothermal, dan PT Halliburton Logging Service Indonesia.
"Melalui sinergi dengan universitas diharapkan akan melahirkan ahli-ahli panas bumi di masa depan yang akan memberikan manfaat bagi tanah air, dan tidak lagi didominasi asing," pungkas Ida.
Pewarta: PR Wire
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2018