London (ANTARA News) - Cuaca ekstrem yang melanda Inggris dalam beberapa hari ini mungkin berakhir, namun masih menyisakan buntutnya. Pabrik dan rumah di Inggris kini menghadapi kekurangan air akibat badai salju yang terjadi baru-baru ini.
Saluran pipa beku di seluruh Inggris meledak atau bocor saat pencairan berlangsung, yang membuat ribuan rumah kehabisan air.
Pada puncak situasi tersebut, lebih dari 20.000 rumah di London dibiarkan tanpa air pada Minggu (4/3). Sementara warga wilayah lain di Inggris didesak untuk menggunakan sesedikit mungkin air.
Hal ini juga mempengaruhi pengoperasian merek-merek besar Inggris. Produsen cokelat Cadbury dan pembuat mobil Jaguar Land Rover terpaksa menghentikan operasional pabrik mereka karena kekurangan air tersebut.
Baca juga: Longsoran salju tewaskan dua peseluncur Spanyol di Prancis
Baca juga: Sejumlah masjid di Inggris buka pintu untuk tunawisma di musim salju
Pemasok air di seluruh negeri mengatakan bahwa tim sedang bekerja untuk memperbaiki pipa yang rusak. Pemasok Thames Water mengatakan jumlah rumah yang terkena dampak turun menjadi sekitar 5.000 pada Senin (5/3) pagi.
Kurangnya air mengalir juga memaksa puluhan sekolah tutup pada Senin (5/3). Ada laporan tentang toko dan supermarket di daerah yang terkena dampak, yakni kekurangan pasokan air kemasan.
Walikota London Sadiq Khan mengatakan di akun Twitter-nya Senin (5/3) bahwa kondisi tersebut tidak dapat diterima dan ia berjanji untuk memperbaiki masalah sesegera mungkin.
Inggris dilanda badai salju terburuk selama hampir 30 tahun terakhir pada pekan lalu, yang menurunkan suhu hingga minus 12 derajat celsius, demikian Kantor Berita Xinhua.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018