Sergei Skripal, yang terakhir berpangkat kolonel pada dinas rahasia militer Rusia GRU, ditampung di Inggris setelah dipertukarkan pada 2010 dengan beberapa agen rahasia Rusia dalam pertukaran mata-mata yang ditangkap pasca Perang Dingin di Bandara Wina, Austria.
Bekas mata-mata berusia 66 tahun itu dan seorang wanita berumur 33 tahun, ditemukan sudah tidak sadarkan diri di bangku sebuah pusat perbelanjaan di kota Salisbury, Inggris, setelah terpapar apa yang disebut polisi dengan zat tak dikenal.
Kedua orang itu sakit parah sehingga harus dirawat intensif.
Polisi Inggris tidak mengungkapkan nama kedua orang yang kini dirawat itu, namun dua sumber yang dekat dengan penyelidikan berkata kepada Reuters bahwa pasien pria adalah Skripal. Belum diketahui zat apa yang telah meracuni dia, kata sumber tadi.
"Kejadian ini tidak diumumkan sebagai insiden kontraterorisme dan kami mengimbau orang untuk tidak berandai-andai," kata wakil kepala kepolisian Wiltshire, Constable Craig Holden, kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.
Hubungan Inggris dan Rusia tegang sejak pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko dengan zat radioaktif polonium-210 di London pada 2006. Waktu itu Inggris meyakini pembunuhan itu dilakukan atas perintah langsung Presiden Vladimir Putin.
Litvinenko adalah pengkritik utama Putin yang membelot dari Rusia ke Inggris enam tahun sebelum dia diracun. Dia meninggal dunia setelah minum teh hijau yang kemudian diketahui telah dicampuri dengan isotop radioaktif yang sangat mematikan di Hotel Millennium, London.
Para dokter Inggris sempat kesulitan mencari penyebab sakitnya Litvinenko.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018