Kairo, Mesir (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada Senin (5/3) membahas dengan utusan AS cara untuk menyelesaikan krisis diplomatik antara Qatar dan empat negara lain Arab, termasuk Mesir.

Di dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakn Shoukry menerima di Ibu Kota Mesir, Kairo, Timothy Lenderking, Deputi Asisten Menteri Luar Negeri AS urusan Teluk, dan mantan jenderal Korps Marinir AS Anthony Zinni.

Pada Juni tahun lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar, dengan tuduhan negara Teluk yang kaya akan minyak tersebut "mendukung terorisme". Qatar membantah tuduhan itu dan mencapnya "tidak mendasar".

Keempat negara Arab tersebut juga mengeluarkan daftar 13 tuntutan bagi Doha guna mengakhiri krisis itu, termasuk mengurangi hubungannya dengan Iran dan menutup stasiun televisi Qatar, Al-Jazeera.

Berdasarkan daftar tersebut, Qatar juga diharuskan secara menghentikan pembangunan pangkalan militer Turki selain memutuskan semua hubungan dengan "organisasi teroris" termasuk dengan Ikhwanul Muslimin, IS, Al-Qaida, Hizbullah di Lebanon dan Fatah Ash-Sham, yang dulu dikenal dengan nama Front An-Nusra.

Shoukry mengangkat keprihatinan Mesir dan negara lain mengenai peran negatif Qatar yang terus terjadi dalam "menaja terorisme dan ekstremisme baik secara materil maupun dengan menyediakan tempat perlindungan buat teroris, atau menyebarkan wacana hasutan dan kebencian", yang membahayakan keamanan keempat negara Arab tersebut.

Menteri luar negeri itu menekankan bahwa ada konsensus di kalangan keempat negara tersebut bahwa Qatar mesti melaksanakan semua tuntutan di dalam daftar mereka. Ditambahkannya, negara Arab itu telah memperlihatkan dalam lebih dari satu kesempatan, kesungguhan dalam menangani krisis tersebut, demikian laporan Xinhua.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018