Puerto La Cruz, Venezuela (ANTARA News) - "Emang Gue Pikiran" (EGP), ujaran khas Jakarta ini agaknya dipilih oleh para pemain Brazil dalam menghadapi kritik dari media yang menyebut penampilan pasukan Carlos Dunga itu sebagai "sepakbola yang buruk". Meski mencapai kuarter-final Copa America, sepakbola yang diperagakan oleh tim Selecao jauh dari tim yang bermutu. Sejauh ini, Brazil memeragakan sepakbola yang menjemukan, bukan mempesona publik. Dalam babak kualifikasi, Brazil menempati tempat kedua setelah Meksiko di Grup B dengan empat gol yang dicetak oleh Robinho. Pelatih Dunga mendapat kritik dari media di Brazil karena memainkan tiga gelandang bertahan yang memengaruhi kreativitas tim secara keseluruhan. "Sepakbola bicara soal hasil dan cara memperoleh tiga poin. Saya lebih suka memilih hasil. Yang terpenting, kita menang," kata Anderson, yang menjadi salah satu dari tiga pemain yang coba diturunkan sebagai gelandang menyerang. Kleber mengatakan terbuka kemungkinan memenangi pertandingan dengan memeragakan sepakbola indah. Meski ia sendiri telah merebut gelar bersama tim yang justru tidak memainkan sepakbola menawan. "Dan saya tidak beranggapan bahwa sepakbola kami buruk," katanya menambahkan. Kemudian gelandang Diego coba mengungkapkan apa yang dipikirkan oleh anggota tim Brazil. "Di Copa America ini, kami tidak ingin memainkan sepakbola indah. Kami hanya ingin menjadi juara," katanya, seperti dilansir Reuters. (*)
Copyright © ANTARA 2007