Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan induk WeChat, Tencent, mengumumkan bahwa aplikasi pesan dan media sosial WeChat telah mencapai satu miliar akun berkat lonjakan aktivitas media sosial dan perpesanan selama Tahun Baru Imlek.
WeChat, aplikasi perpesanan yang paling populer di China, menawarkan beberapa fitur media sosial, kemampuan untuk memesan makanan, memanggil mobil, mengakses layanan bank, mengajukan laporan polisi, dan bahkan menawarkan tarif panggilan VoIP ke sambungan telepon rumah.
Aplikasi ini terlihat mengalami pertumbuhan di Asia Tenggara, Eropa dan Amerika Serikat, terutama di kalangan imigran China yang menggunakan aplikasi tersebut untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka di kampung halaman.
Angka tersebut memang menunjukkan jumlah akun aktif, bukan jumlah orang yang aktif menggunakan aplikasi tersebut.
Apapun itu, valuasi induk perusahaan WeChat bisa bertambah besar jika program percontohan pemerintah daerah Guangdong berhasil.
Program percontohan ini akan memungkinkan warga membawa kartu identitas virtual dalam aplikasi WeChat yang memiliki validitas sebanyak kartu identitas yang dikeluarkan oleh negara.
Dominasi WeChat di China dikarenakan beberapa aplikasi perpesanan lainnya disensor atau diblokir. Aplikasi perpesanan milik Facebook, WhatsApp, diblokir tahun lalu, sementara LINE dan Facebook masih disensor oleh pemerintah China.
Aplikasi yang diblokir atau disensor ini menggunakan enkripsi end-to-end, yang tidak disukai pemerintah China, demikian dilansir dari GSM Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018