Baghdad (ANTARA News) - Pemerintah Irak didesak untuk menyita aset puluhan kerabat dan kroni diktator Saddam Hussein, dalam surat yang ditunjukkan kepada AFP pada Minggu (4/03).

Surat dari Komite Akuntabilitas dan Keadilan itu dikirim ke kantor perdana menteri serta menteri keuangan, kehakiman dan pertanian.

Surat itu mencantumkan beberapa nama menteri pada masa pemerintahan Saddam dan pejabat dari Baath Party yang dipimpinnya, termasuk beberapa orang yang berada di penjara, yang dieksekusi atau sudah meninggal, serta nama suami, anak, cucu dan kerabat mereka yang lain.

Termasuk di antara nama yang terdaftar itu adalah Ali Hassan al-Majid, sepupu Saddam yang lebih dikenal sebagai “Chemical Ali,” yang dieksekusi pada 2010 karena memerintahkan penyerangan dengan gas beracun terhadap ribuan warga Kurdi pada 1988.

Tareq Aziz, yang merupakan menteri luar negeri yang memegang jabatan wakil perdana menteri sebelum Saddam digulingkan dalam invasi Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS) pada 2003, juga tercantum dalam surat tersebut.

Dijatuhi hukuman mati pada 2013, Aziz, satu-satunya anggota beragama Kristen di lingkaran dalam Saddam, meninggal dua tahun berikutnya di penjara.

Anaknya, Ziad, yang tinggal di Yordania, mengecam surat itu tidak lebih dari “aksi untuk memenangkan suara” dalam pemilu legislatif Irak pada 12 Mei mendatang.

“Kami sudah mengalami tekanan dan ketidakadilan selama 15 tahun, itu sudah cukup,” katanya kepada AFP dalam wawancara via telepon.(kn)
 

Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018