Jayapura (ANTARA News) - Komandan Daerah Resort Militer (Danrem) 174 Merauke Brigjen TNI Asep Setia Gunawan membantah berita tentang 5.420 warga Distrik Waan, Kabupaten Merauke mengalami kelaparan pascabanjir rob yang melanda kawasan tersebut.
Tidak benar berita tersebut apalagi sampai makan kulit kayu, seperti yang beredar di media sosial, kata Brigjen TNI Asep Setia Gunawan kepada Antara, Minggu, melalui telepon selularnya.
Dikatakan, dari laporan yang diterima memang ada banjir rob yang melanda distrik yang berada di kawasan Pulau Kimaam, 31 Januari lalu hingga menyebabkan air laut menggenangi kawasan di sekitar pemukiman dan kebun warga.
Akibatnya, warga sempat mengalami kesulitan pangan namun Pemda Merauke sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tersebar di 11 kampung sehingga tidak ada warga yang mengalami kelaparan.
Ketika ditanya tentang aksi makan kulit kayu yang dilakukan warga dan diunggah di media sosial, Dandrem Merauke mengakui, dari penjelasan Babinsa Serda Ismail Dabamona serta keterangan Ka Distrik Waan Benediktus Riyadi terungkap kulit kayu dimakan sebagai pengganti pinang.
"Warga mengkonsumsi kulit kayu hanya sebagai pengganti pinang, karena suplai pinang kering ke kawasan itu sulit akibat cuaca buruk dan kulit kayu yang dikonsumsi adalah kulit kayu getana," jelas Brigjen TNI Asep.
Ia pun menyayangkan adanya oknum yang mengupload info ke medsos hanya untuk kepentingan pribadi.
Memang dari laporan yang diterima ada oknum yang sengaja mengupload saat warga sedang mengunyah kulit kayu dan itu dilakukan untuk menarik simpati menjelang pemilihan legislatif (DPRD), kata Dandrem 174 Merauke Brigjen TNI Asep Setia Gunawan.
Distrik Waan memiliki 11 kampung yaitu kampung Waan, Konorau, Toor, Kaladar, Sabon, Daftanawanga, Wantama, Sibenda, Wetau, Pembri dan Kampung Kawe.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018