Selain itu, mereka juga menggondol satu medali perak dan tiga medali perunggu dalam kompetisi yang digelar di Beijing, China, pada 1-3 Maret 2018 itu.
Data yang dihimpun Antara dari Kedutaan Besar RI di Beijing, Minggu, delegasi Indonesia terdiri dari 12 pelajar Bunda Mulia International High School, Jakarta.
Para pelajar dengan rata-rata usia 14 hingga 17 tahun itu dibagi menjadi empat tim, yaitu The Jengkols, Phytagoras, Cis Alpha, dan Modus.
Selama mengikuti kompetisi, mereka didampingi oleh beberapa orang guru pembimbing, di antaranya Primajati Hayuningtyas, Heriawan Kerto Marsadi, dan Syahreal Reza Tjais.
NEAMC merupakan kompetisi kualifikasi menuju kejuaraan matematika dunia yang digelar setiap tahun.
Kompetisi pada periode Maret 2018 digelar serentak di Beijing, Seoul (Korea Selatan), Manila (Filipina), dan Singapura.
NEAMC 2018 di Beijing diikuti oleh 162 orang siswa dan siswi dari Hong Kong, China, Vietnam, dan Indonesia.
Peserta kompetisi terdiri dari 27 tim untuk tingkat senior (kelas III SMA), dan 27 tim untuk tingkat junior (kelas III SMP).
Ajang tersebut memperlombakan enam kategori keterampilan dalam sembilan babak, baik individu maupun tim.
Amita Pradhani (16), peraih medali emas berhak melaju ke babak final Kompetisi Matematika Dunia (WMC) di Melbourne, Australia, pada 25 Juni-1 Juli 2018.
Sebelum mengikuti lomba, tim kompetisi matematika berkesempatan mengunjungi KBRI Beijing dan ditemui Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Beijing Listyowati.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018