Palembang (ANTARA News) - Volume kendaraan yang masuk Jalan Tol Palembang Indralaya (Palindra), Sumatera Selatan, terus menurun, selain karena tol ini belum beroperasi penuh, lancarnya lalu lintas jalan arteri Palembang-Kabupaten Ogan Ilir juga turut mempengaruhi.
Kepala Cabang Operasional Tol Palindra Darwan Edison di Palembang, Sabtu, mengatakan, pada November 2017 diketahui jumlah rata-rata kendaraan mencapai 12.000 unit/hari, kemudian pada Desember 2017 menurun menjadi 10.000 unit/hari.
Lalu pada Januari 2018 hanya sekitar 5.000 unit kendaraan per hari dan Februari 2017 mencapai rata-rata 3.800 unit kendaraan per hari.
"Selain lancarnya jalan umum, faktor lainnya karena Jalan Tol Palindra masih cukup pendek yakni hanya sekitar 7 kilometer karena baru seksi Palembang-Pemulutan yang sudah beroperasi," kata dia.
Ia memperkirakan, setelah Jalan Tol Palindra sejauh 22 kilometer resmi beroperasi maka akan terjadi lonjakan volume kendaraan mengingat jalan umum Palembang-Indralaya kerap terjadi kemacetan terutama jika terjadi kecelakaan. Hal ini karena jalan umum ini menjadi satu-satunya akses dari Palembang ke Kabupaten Ogan Ilir.
"Tahun lalu trafik Tol Palindra cukup tinggi karena memang belum berbayar mengingat sesuai intruksi Presiden harus digratiskan hingga Desember. Namun setelah dikenakan tarif dan pembayaran harus menggunakan kartu non tunai mulai terjadi penurunan," kata dia.
Berdasarkan data pengelola Tol Palindra diketahui bahwa pengguna jalan tol rata-rata merupakan golongan I yakni didominasi mobil pribadi sekitar 89 persen dan golongan II sekitar 10 persen, selebihnya golongan III, IV dan V.
"Rentang kendaraan yang lewat tercatat banyak pada pagi hingga sore hari dan rata-rata didominasi kendaraan berplat Sumsel," kata dia.
Jalan Tol Palindra untuk seksi I Palembang-Pemulutan mulai mengenakan tarif untuk kendaraan yang melintas per Januari 2018.
Tarif dibagi dalam beberapa golongan yakni golongan I kategori mobil penumpang dan bis sebesar Rp6.000, kemudian untuk golongan II kategori mobil truk dan dua gandar atau roda dua di belakang sebesar Rp8.500. Kemudian, golongan III kategori mobil tiga gandar atau tiga roda di belakang yakni Rp11.500.
Kemudian, golongan IV kategori mobil empat gandar atau empat roda dibelakang yakni sebesar Rp14.500, dan golongan V untuk mobil lima gandar atau lima roda belakang yakni Rp17.500.
Sejauh ini jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Tol Palindra terbilang belum ideal dari yang seharusnya minimal 25.000 kendaraan per hari.
Sementara itu Manager Proyek Hutama Karya Divisi Tol Palindra Hasan Turcahyo mengatakan Kontruksi Jalan Tol Palembang Indralaya (Palindra) untuk seksi II Pemulutan-KTM Rambutan sejauh 5 kilometer terus dikebut karena hingga kini baru tercapai 50 persen.
Sedangkan seksi III KTM Rambutan-Indralaya dalam pengerjaan finishing dengan progres mencapai 97 persen.
Selain fokus pada pengerjaan ruas jalan tol, Hutama Karya juga tengah mengerjakan akses jalan keluar KTM Rambutan sekitar 1 kilometer dan 1 akses interchange serta sejumlah akses jalan.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018