Sutradara "Red Sparrow", Francis Lawrence, juga menggarap trilogi "Hunger Games", yang langsung berpikir film ini bisa menjadi kelanjutan kolaborasinya dengan Jennifer Lawrence.
Jennifer Lawrence belajar balet secara intens selama beberapa bulan untuk karakter Dominika. Meski demikian, pada pengambilan gambar tetap ada pemain pengganti agar adegan-adegan tari terlihat seperti balerina profesional. Jennifer juga harus bicara dengan logat Rusia, yang sayangnya tidak konsisten di film ini.
Ada beberapa kesamaan antara Katniss dan Dominika. Mereka sama-sama terpojok dalam situasi kritis sehingga tidak punya pilihan selain "bertarung".
Bedanya, Dominika tidak mengandalkan busur panah, senjata Katniss untuk bertahan di permainan kejam Hunger Games. Senjata Dominika adalah tubuh dan kecerdasannya. Tidak ada peralatan super canggih nan futuristik, tapi cara kerjanya yang organik memberi ketegangan tersendiri.
"Red Sparrow" adalah film mata-mata yang sedikit berbeda dari biasanya. Tokoh utamanya, Dominika, bukan mata-mata biasa seperti James Bond.
Dia adalah seorang balerina Rusia yang tercemplung ke dalam dunia penuh rahasia setelah kecelakaan yang merenggut mimpinya jadi penari.
Demi merawat ibunya yang sakit-sakitan, Dominika mau tidak mau mengambil tawaran pamannya Vanya (Matthias Schoenaerts) dan masuk ke Sekolah Sparrow, tempat melatih mata-mata untuk bisa memanfaatkan segala cara -termasuk tubuh- untuk bisa memanipulasi target. Dia mendapat misi untuk mengorek informasi dari Nate Nash (Joel Edgerton), seorang agen CIA, dengan memanfaatkan sensualitasnya.
Sosok dingin Dominika mengajak kita menebak-nebak sebenarnya sisi mana yang dia pilih. Bersiaplah memejamkan mata bila tidak kuat dengan adegan-adegan penyiksaan yang menegangkan dalam film yang tayang mulai 28 Februari 2018 ini.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018