Bandarlampung (ANTARA News) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo berpesan kepada para pelajar di seluruh Provinsi Lampung untuk menjauhi narkoba, pornografi, dan kekerasan.
Pesan Ibu Negara tersebut disampaikan Siti Faridah Pratikno (istri Menteri Sekretaris Negara Pratikno) kepada para pelajar se-Provinsi Lampung, di Aula SMA Negeri 2 Bandarlampung, Jumat (2/3), dalam acara sosialisasi bahaya narkoba, pornografi, dan kekerasan.
Acara itu digelar Pemprov Lampung bersama OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era) Kabinet Kerja serta Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung.
"Masa muda merupakan masa yang indah terlebih jika diisi dengan kegiatan positif dan dapat mengukir prestasi. Jangan sampai masa muda terengut karena narkoba, pornografi dan kekerasan. Dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, jaga komunikasi dengan orang tua dan guru serta saling mengingatkan dan menjaga di antara teman. Ayo larang bersama narkoba, pornografi, dan kekerasan," ujar Siti Faridah Pratikno ketika menyampaikan pesan Ibu Negara Iriana itu pula.
Pjs Gubernur Lampung Didik Suprayitno menyambut baik pesan Ibu Negara Iriana Jokowi agar generasi muda Provinsi Lampung terus mengukir prestasi dan menjauhi bahaya narkoba, pornografi, dan kekerasan itu.
Menyambut pesan itu, Didik Suprayitno mengajak pelajar Provinsi Lampung menjauhi dan memerangi narkoba, pornografi, dan kekerasan.
"Kita ketahui bersama, penyalahgunaan narkotika dan obat/bahan berbahaya/terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari," ujar Didik.
Didik menyebutkan hal tersebut dikarenakan pemuda pemudi sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Akibatnya generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
"Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di negara kita saat ini sudah dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal tersebut, mengingat narkoba telah memasuki segala aspek kehidupan baik yang tinggal di kota maupun di desa, orang kaya maupun miskin, terpelajar maupun tidak pernah sekolah, baik orang dewasa maupun anak-anak. Lebih dari itu, dampak negatifnya sangat luas, baik dari segi kesehatan, sosial, ekonomi maupun tindak kriminal," katanya lagi.
Karena itu, Didik mengajak melalui kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menyatakan "Perang terhadap Narkoba". "Pemberantasan peredaran narkoba tidaklah hanya merupakan kewajiban komponen Polri, TNI atau komponen tertentu saja, melainkan juga merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua, baik para siswa di SMP, SMA masyarakat maupun pejabat negara," ujarnya lagi.
Selain itu, Didik mengajak pula seluruh masyarakat yang hadir untuk bersama-sama berkomitmen membantu program pemerintah untuk memerangi dan memberantas peredaran narkoba di wilayah Provinsi Lampung. "Minimal di lingkungan terdekat agar generasi penerus kita bisa menjadi generasi emas yang bebas dari narkoba," katanya pula.
Dia pun berpesan untuk terus meningkatkan kewaspadaan bersama akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. "Harapan kita bersama untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasi dengan baik. Hal ini penting saya sampaikan bahwa kita dapat hidup sehat tanpa narkoba dan katakan tidak untuk narkoba, karena itu dapat merusak dan membunuh generasi muda sebagai penerus harapan bangsa," ujarnya.
OASE Kabinet Kerja yang hadir selain Siti Faridah Pratikno (istri Menteri Sekretaris Negara),adalah Endang Nugrahani Pramono Anung (istri Sekretaris Kabinet), Ridho Ekasari Idrus (istri Menteri Sosial), Dina Pristiani (istri Sekretaris Menko PMK), dan Jenny (Istri Sekretaris Menteri LHK).
Hadir pula Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Mayjen TNI Anto Mukti Putranto, beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Provinsi Lampung, dan para anggota Forkopimda Provinsi Lampung beserta istri, serta Kepala BNN Provinsi Lampung Brigjen Tagam Sinaga.
Dalam acara tersebut, Kapolda Lampung Irjen Suntana menuturkan bahwa narkoba jenis apa pun jangan sampai disentuh seluruh warga masyarakat termasuk kalangan pelajar. "Hal yang seperti ini (narkoba) kita tidak boleh sentuh sama sekali, jangankan sentuh, mencium saja tidak boleh," katanya pula.
Ia juga menekankan bahaya kebiasaan merokok sebagai cikal bakal terpengaruh sebagai pengguna narkoba.
"Merokok adalah awal mulai nantinya akan mengenal bahan-bahan narkoba, jadi dari sekarang tidak boleh mengisap rokok. Persiapkan diri kalian untuk belajar dengan baik karena tantangan masa depan dalam membangun negara ini lebih berat. Tunjukkan prestasi kita, dan saya minta katakan tidak pada narkoba," ujarnya lagi.
Pada acara ini dilakukan pemusnahan barang bukti yakni narkotika jenis sabu-sabu seberat 3,5 kg, dan ganja seberat 57,5 kg. Sabu-sabu itu dimusnahkan dengan cara diblender dan dicampur dengan larutan porstex, sedangkan ganja dimusnahkan dengan cara dibakar.
Acara dilengkapi dengan Ikrar Kebulatan Tekad pelajar dalam pencegahan narkoba, pornografi, dan kekerasan, serta pembagian hadiah berupa sepeda dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan juga VCD berisikan pencegahan terhadap bahaya narkoba.
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018